Untuk memeriahkan perayaan HUT kemerdekaan RI sekaligus melestarikan keberadaan jukung sebagai alat transportasi tradisional, maka pemerintah Kota Banjarmasin menggelar lomba dayung jukung.
Selain lomba jukung tradisional, pemerintah Kota Banjarmasin juga menggelar lomba jukung perahu naga, atau jukung yang dihias dengan ukiran naga. Berdasarkan informasi dari website Indonesia Travel, lomba jukung sudah ada sejak 1924.
Lewat lomba dayung jukung tersebut, pemerintah mencari bibit-bibit pendayung andal yang akan diikutsertakan pada berbagai perlombaan. Lomba dayung jukung menjadi salah satu daya tarik wisata di Banjarmasin.
Baca juga:
Mulanya, lomba dayung jukung hanya diperuntukkan bagi warga setempat, namun peserta semakin beragam dari berbagai daerah di sekitar. Selain dari Kota Banjarmasin, peserta lomba dayung jukung juga berasal dari Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Hulu Sungai Utara, berdasarkan informasi dari Antara.
Biasanya, lomba dayung jukung biasanya digelar di Sungai Martapura. Peserta lomba merupakan sebuah regu yang terdiri dari 6-8 orang.
Untuk keamanan, maka peserta diperkenankan mengenakan baju pelampung. Selain itu, peserta wajib memiliki ketrampilan berenang.
Pemenang lomba dayung jukung adalah regu yang terlebih dahulu mencapai finish. Para pemenang akan mendapatkan hadiah dalam bentuk beragam seperti uang dan barang.
Selain digelar pada 17 Agustus, lomba dayung jukung juga diselenggarakan pada Hari Jadi Kalimantan Selatan, hari ulang tahun Kota Banjarmasin, maupun event pariwisata rutin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.