Museum Perjuangan Bogor didirikan untuk mewariskan semangat dan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan kepada generasi muda Indonesia. Gedung museum ini awalany milik seorang pengusaha Belanda bernama Wilhelm Gustaf Wissner, berdasarkan informasi dari website Badan Penghubung Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Bangunan museum didirikan pada 1879 berfungsi sebagai gudang komoditas ekspor ke Eropa. Sempat berpindah tangan dan beralih fungsi, akhirnya bangunan museum dihibahkan menjadi Museum Perjuangan Bogor pada 20 Mei 1958.
Koleksi Museum Perjuangan Bogor berupa senjata yang digunakan para pejuang kemerdekaan, senapan hasil rampasan dari Jepang dan Inggris, diorama, dan sebagainya. Lokasi Museum Perjuangan Bogor berada di Jalan Merdeka Nomor 56, Kampung Parung Jambu, Ciwaringin, Kota Bogor.
Baca juga:
Gereja yang dibangun sejak 1896 ini, menyimpan sejarah panjang sekaligus menjadi saksi toleransi di Kota Bogor yang berlangsung sejak pemerintahan Hindia-Belanda.
Berdasarkan informasi dari Kompas.com (27/12/2022), sejarah Gereja Zebaoth bermula pada 1881, saat tokoh agama Katolik dari Belanda yang tinggal di Kota Bogor, AC Claessens membeli sebuah tanah cukup luas untuk rumah peristirahatan.
Pada 1896, keponakan dari AC Claessens yang merupakan seorang pastor, yakni MYD Claessens membangun gereja megah di atas lahan tersebut. Bangunan Gereja Zebaoth memiliki ciri khas arsitektur bergaya neo-gothic yang masih dipertahankan hingga sekarang.
Stasiun commuter line atau kereta rel listrik (KRL) paling sibuk ini, merupakan bangunan cagar budaya. Penumpang KRL yang berhenti di Stasiun Bogor akan menemukan bangunan bergaya megah dengan tulisan angka 1881 di bagian atasnya.
Angka 1881 tersebut ternyata melambangkan tahun pembangunan stasiun, sehingga usianya sekarang mencapai 142 tahun. Stasiun Bogor dilewati KRL pertama kalinya pada 1930, dengan ruet KRL Batavia (Jakarta Kota)- Buitenzorg (Bogor), seperti dikutip dari laman KAI Commuter.
Stasiun Bogor dibangun oleh Belanda melalui perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS). Dulunya, Stasiun Bogor hanya terminal pemberhentian terakhir untuk jalur kereta api Batavia (kini Jakarta) menuju Buitenzorg (kini Bogor).
Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia adalah pengembangan dari Museum Etnobotani Indonesia, berdasarkan informasi dari Kompas.com (31/12/2022). Koleksi museum ini berupa berbagai penjelasan mengenai tumbuhan dan etnografi di Indonesia.
Pendirian museum merupakan gagasan dari mantan Kepala Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia, Sarwono Prawiroatmodjo. Pada 1982, Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia diresmikan oleh Menristek BJ Habibie.
Koleksi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia mulai dari alat-alat rumah tangga, bahan sandang, pangan, obat-obatan tradisional, berbagai kerajinan, alat musik, artefak, dan berbagai jenis tumbuhan. Ada juga beberapa koleksi yang disatukan berdasarkan daerah, salah satunya area lontar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.