Ia melanjutkan, rombongan mulai mendaki pada saat langit sudah gelap dan sampai di pos 2 sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Usai Kebakaran, Jalur Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Buka Lagi
"Karena sudah malam dan mungkin juga sudah mulai lelah, rombongan memutuskan untuk beristirahat di pos 2," katanya.
Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, Sabtu (19/8/2023) lima orang anggota rombongan melanjutkan perjalanan menuju puncak. Sementara dua orang anggota tetap tinggal di pos 2 karena ada salah satu anggota yang sedang sakit.
"Karena merasa sakit dan tidak sanggup meneruskan perjalanan, ia (korban) tetap di pos 2 ditemani oleh satu orang temannya yang perempuan," kata Devi.
Devi melanjutkan, sekitar pukul 17.00 WIB, ada rombongan pendaki lain yang baru saja turun dari puncak dan melewati pos 2.
Dari situ rombongan tersebut mengetahui bahwa ada salah satu pendaki yang mengalami hipotermia.
"Informasi dari pendaki yang turun tersebut, mereka sempat menolong untuk menanggulangi hipotermia yang dialami korban," katanya.
Baca juga: Cara Atasi Hipotermia di Gunung, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan
Pada hari Sabtu (19/8/2023) tengah malam, lima orang anggota rombongan telah sampai di pos 2. Sayangnya menurut informasi dari Devi, lima orang tersebut tidak menyadari bahwa korban mengalami sakit yang cukup parah.
Keesokan harinya, Minggu (20/8/2023), rombongan yang terdiri dari tujuh anggota tersebut berencana untuk turun ke basecamp sekitar pukul 09.00 WIB.
"Namun korban mengalami muntah sehingga tidak sadarkan diri. Jadi pukul 09.00 WIB petugas mendapat laporan bahwa ada pendaki yang mengalami hipotermia," ujar Devi.
Baca juga: 5 Tips Agar Tidak Hipotermia saat Mendaki Gunung
Mendapati informasi tersebut, kata Devi, petugas di basecamp kemudian langsung berangkat ke pos 2 dan sampai di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah diperiksa oleh petugas, korban kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Adapun tim yang turut membantu proses evakuasi korban di antaranya yakni dari pihak BPBD Kota Batu, Polsek, PMI, dan relawan dari masyarakat setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.