KOMPAS.com - Proses pemulihan ekosistem di wilayah Gunung Bromo, Jawa Timur, memerlukan waktu sampai lima tahun dengan biaya mencapai Rp 3,5 miliar. Hal tersebut diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada Rabu (6/9/2023).
Menurut Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Hendro Widjanarko, pemulihan ekosistem berdurasi cukup lama agar pepohonan asli di wilayah tersebut tumbuh optimal.
Baca juga:
"Untuk pohon-pohon asli di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, seperti cemara gunung, kesek, tutup, pasang, yang terdampak kebakaran, itu kurang lebih diperkirakan membutuhkan waktu tiga sampai lima tahun," ujar Hendro, dikutip dari Antara, Kamis (21/9/2023).
Adapun tiga mekanisme akan diberlakukan terkait pemulihan ekosistem di wilayah Gunung Bromo. Mekanisme pertama adalah pemulihan secara alami, khususnya di area sabana atau padang rumput.
Baca juga: Dampak Kebakaran di Bromo, Pendapatan Negara Turun hingga 40 Persen
Selanjutnya ada rehabilitasi lewat penanaman pohon dan restorasi, upaya mengembalikan unsur hayati.
"Pemulihan ekosistem, itu ada tiga mekanismenya, alam, rehabilitasi, restorasi. Jadi yang alam ini untuk savana secara alami, nanti kita lihat alam bisa memulihkan diri sendiri. Mudah-mudahan sebulan dua bulan ini sudah bisa pulih untuk savana," jelasnya.
Biaya yang diperlukan untuk pemulihan ekosistem tersebut, lanjutnya, mencapai Rp 3,5 miliar dari total taksiran kerugian hingga Rp 5,4 miliar.
Baca juga:
Sebagai informasi, kebakaran telah melanda wilayah Gunung Bromo pada Agustus 2023 dan September 2023. Akibatnya, kerusakan terjadi di area seluas 504 hektar yang didominasi oleh sabana.
Pada tahun 2022, wilayah ini dikunjungi oleh 318.919 orang yang meliputi 310.418 wisatawan nusantara dan 8.501 wisatawan mancanegara.
Baca juga: Dampak Kebakaran, Tingkat Okupansi Hotel di Bromo Menurun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.