Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

66 Persen Turis Lebih Suka Liburan ke Tempat yang Sudah Familier

Kompas.com - 28/09/2023, 12:49 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Survei dari firma riset market dan analisa data YouGov menemukan, mayoritas turis internasional cenderung lebih suka liburan ke tempat-tempat yang sudah familier ketimbang mengeksplorasi tempat baru yang belum familier bagi mereka.

Hasil ini didapatkan YouGov dari survei terhadap lebih dari 17.500 orang di 15 negara lintas benua yang diinisiasi oleh Otoritas Pariwisata Saudi. 

Studi ini mengungkapkan bahwa 66 persen turis lebih suka berlibur ke tempat yang lebih familier, sedangkan 67 persennya cenderung liburan ke destinasi-destinasi yang bahkan pernah mereka kunjungi atau setidaknya pernah mereka dengar lewat jejaring, seperti keluarga dan teman.

Baca juga:

Ini sejalan dengan beberapa hasil studi sebelumnya yang menemukan bahwa 80 persen turis hanya mengunjungi 10 persen dari destinasi wisata di dunia.

Meskipun demikian, hasilnya memang bervariasi secara geografis.

Di negara-negara Timur Tengah, misalnya, 90 persennya menilai familieritas adalah faktor utama untuk menentukan destinasi berlibur. Sementara turis Inggris, Perancis, China, dan Jepang justru merasa lebih nyaman bepergian ke tempat-tempat yang mereka tidak terlalu kenal.

Selain itu, di antara mereka yang melakukan perjalanan ke destinasi-destinasi baru, 83 persen di antaranya setuju bahwa perjalanan tersebut mampu memperluas perspektif mereka atau memberikan perubahan.

Hasil studi ini menggambarkan tantangan bagi sektor pariwisata yang sedang berkembang dengan daya promosi rendah bahwa mereka tidak punya cukup kemampuan untuk membangun familieritas tersebut. Padahal, familieritas menjadi faktor penting bagi seorang turis menentukan destinasi untuk dikunjungi.

Baca juga:

Di sisi lain, hal ini juga menjadi tantangan bagi destinasi-destinasi yang sudah matang, terutama untuk mengurangi kunjungan di destinasi populer dan mendorong para turis mengunjungi wilayah lain di negara mereka yang saat ini masih belum dikenal.

"Penemuan dari survei internasional ini memberikan gambaran penting terhadap tren dan pola kebiasaan dari turis internasional, serta pentingnya aspek familieritas bagi mereka ketika memilih destinasi untuk dikunjungi," ujar Chief Executive Officer dan anggota badan dari Otoritas Pariwisata Saudi, Fahd Hamidaddin, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (28/9/2023).

Namun, lanjut Fahd, hasil survei itu tidak berarti destinasi-destinasi harus mengorbankan keasliannya demi dikunjungi banyak turis. 

Sebab, survei yang sama menemukan bahwa mengunjungi tempat-tempat baru dapat memperdalam apresiasi seseorang terhadap budaya yang beragam dan memupuk rasa saling perhatian.

"Ketika bepergian, kita adalah agen kebaikan. Kita mengekspor budaya kita sendiri dan kembali pulang dengan penemuan, ide-ide, dan perspektif baru," ucapnya.

Baca juga: Mulai 14 Februari 2024, Pungutan Rp 150.000 untuk Turis Asing di Bali Resmi Berlaku

Adapun hasil temuan ini mendukung laporan berita di beberapa negara, seperti Kroasia dan Perancis, yang telah menerapkan sejumlah cara untuk mengendalikan volume turis di destinasi-destinasi populer negara tersebut.

Perancis, misalnya, melalui Menteri Pariwisata Perancis Olivia Gregoire menegaskan bahwa negaranya perlu menekan arus turis selama musim-musim liburan karena dinilai telah mengancam keberlangsungan lingkungan, kualitas hidup penduduk setempat, dan pengalaman para pengunjung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com