Monumen Jenderal Sudirman dapat kita jumpai di sejumlah kota, termasuk Surabaya. Pembangunan Monumen Jenderal Sudirman tersebut guna mengenang dan memperingati jasa panglima besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pertama.
Monumen yang didirikan pada 10 November 1970 ini, berada di Jalan Yos Sudarso, Ketabang, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Monumen tersebut menampilkan sosok Jenderal Soedirman lengkap dengan seragam, sepatu, dan pedang di pinggang sebelah kiri.
Pengunjung juga bisa membaca kata-kata yang membakar semangat dari Jenderal Sudirman di bawah monumen.
Baca juga:
Hotel Majapahit, atau dulunya dikenal sebagai Hotel Yamato merupakan saksi sejarah perjuangan rakyat Surabaya mempertahankan kemerdekaan RI.
Hotel ini merupakan lokasi insiden perobekan bendera Belanda oleh arek-arek Suroboyo pada 19 September 1945, seperti dikutip dari Kompas.com (10/11/2022). Peristiwa inilah yang memicu pertempuran besar di Surabaya pada 10 November 1945.
Mengutip dari situs Hotel Majapahit, hotel ini telah berganti nama sebanyak lima kali. Hotel yang didirikan pada 1910 oleh Sarkies bersaudara ini, dibuka secara resmi pada 1911 dengan nama Hotel Oranje.
Kini, Hotel Majapahit telah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meskipun sudah mengalami renovasi, Hotel Majapahit tetap mempertahankan arsitektur bergaya art nouveau dan art deco pada era kolonial.
Penjara Kalisosok merupakan bekas bangunan penjara pada masa kolonial Belanda yang berada di Surabaya utara. Tepatnya di Jalan Kasuari, Nomor 5, Krembangan, Kalisosok, Surabaya.
Penjara ini dibangun pada masa Gubernur Jenderal Herman Williams Daendels. Sejumlah pahlawan nasional pernah dimasukkan ke Penjara Kalisosok tanpa pengadilan, seperti Soekarno, HOS Tjokroaminoto, WR Supratman, KH. Mas Mansyur, dan sebagainya.
Penjara Kalisosok juga menjadi saksi bisu kekejaman pertempuran 10 November. Jika ingin mendapatkan pengalaman napak tilas yang lebih komprehensif, wisatawan bisa menggunakan jasa pemandu wisata.
Gedung Siola kini dikenal sebagai Museum Surabaya yang berisi koleksi benda-benda bersejarah tentang Kota Pahlawan, seperti dikutip dari Kompas.com (10/11/2021). Jadi, wisatawan bisa mengulik lebih dalam mengenai sejarah Surabaya termasuk Pertempuran 10 November.
Gedung yang berada di Jalan Tunjungan, Kecamatan Genteng, Surabaya ini, memiliki sejarah yang panjang. Gedung Siola dibangun pada 1877 oleh investor Inggris bernama Robert Laidlaw yang juga merupakan pemilik Whiteaway Laidlaw & Co, perusahaan ritel besar dunia saat itu.
Gedung Siola sempat diambil alih oleh Jepang, kemudian diganti nama yakni Toko Chiyoda. Pada November 1945, Gedung Chiyoda digunakan sebagai markas dan basis pertahanan rakyat Surabaya dari gempuran pasukan sekutu.
Setelah melalui perjalanan panjang, Gedung Siola ditetapkan sebagai Museum Surabaya sejak 2015 lalu.
Benteng Kedung Cowek merupakan peninggalan Belanda yang terletak di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Berdasarkan penelitian Pemkot Surabaya, benteng ini diperkirakan berdiri sekitar 1915, sehingga telah berusia lebih dari 100 tahun.
Benteng Kedung Cowek menjadi markas dari pasukan Sriwijaya. Pasukan ini merupakan kelompok yang dibentuk oleh sejumlah pemuda untuk melawan tentara sekutu yang saat itu menguasai Surabaya.
Selain menjumpai bangunan benteng di kawasan tersebut, wisatawan bisa menikmati pemandangan Selat Madura yang berada tak jauh dari Benteng Kedung Cowek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.