YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah memasuki low season untuk wisata.
Oleh karena itu, gelaran Piala Dunia U-17 diharapkan mampu menaikkan jumlah wisatawan. Adapun lokasi Piala Dunia U-17 paling dekat adalah Kota Solo dengan jarak sekitar 63 kilometer dari DIY.
Meski begitu, perhelatan Piala Dunia U-17 yang digelar di Solo belum berdampak signifikan pada sektor wisata di DIY.
Baca juga: Khofifah Optimistis Piala Dunia U-17 Bermanfaat untuk Pariwisata Jawa Timur
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardiyanto mengatakan, sampai sekarang gelaran Piala Dunia U-17 belum berdampak di sektor wisata di DIY.
Dia menduga ada beberapa faktor yang membuat gelaran Piala Dunia U-17 belum berdampak pada sektor wisata.
Menurut Bobby, promosi kurang masif dan euforia Piala Dunia U-17 tidak sebesar seperti Piala Dunia senior.
"Sampai hari ini kami belum melihat dampaknya, kecuali mungkin yang ketempata, seperti Solo, Jakarta, Surabaya," kata Bobby saat dihubungi, Senin (13/11/2023).
Lihat postingan ini di Instagram
Para pengusaha di bidang wisata juga belum melakukan jemput bola untuk menarik wisatawan yang datang dari Solo untuk berwisata ke DIY. Hal ini karena progres pengunjung yang tinggi dari Piala Dunia U-17 di Solo.
"Sampai hari ini belum ada pergerakan ke sana. Tidak seperti harapan kita yang euforianya paling tidak 50 persen dari yang senior lah, ternyata kan enggak juga," katanya.
Baca juga: Jadi Venue Piala Dunia U17 2023, Ini 8 Wisata Dekat Stadion Manahan Solo
Ia berharap gelaran Piala Dunia U-17 ini dapat mendongkrak kunjungan wisata ke DIY mengingat saat ini masuk pada low season wisata.
Low season di sektor wisata di DIY biasanya pada bulan September, Oktober, dan puncak low season pada November, lalu kunjungan wisatawan mulai naik pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Kami harap stakeholder menata event untuk mengisi saat low season, sehingga stabilitas wisatawan dapat kita dapatkan pada periode itu," kata dia.
Baca juga: Beli Oleh-oleh Khas Yogyakarta di Teras Malioboro, Bisa Dapat Apa?
Menurut Bobby, harusnya Piala Dunia U-17 mendongkrak wisatawan. Namun pihaknya belum mengetahui apakah ada dampaknya begitu acara selesai.
Sebelumnya, Laga perdana Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan, Solo, terpantau sepi penonton.
Terkait hal itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan lebih gencar melakukan promosi untuk meningkatkan jumlah penonton pertandingan Piala Dunia U-17.
Pertandingan Mali vs Uzbekistan hanya dihadiri 3000 penonton sementara laga Spanyol vs Kanada sekitar 6.600 penonton.
Kedua laga Grup B Piala Dunia 2023 itu dimainkan di Stadion Manahan pada Sabtu (11/11/2023). Padahal, Erick Thohir pernah mengutarakan target dari FIFA adalah kehadiran sekitar 10.000 sampai 18.000 penonton untuk setiap pertandingannya.
Baca juga: Soal Piala Dunia U17 Sepi Penonton, Gibran Bakal Maksimalkan Penjualan Tiket
"Kita akan tingkatkan dengan promosi yang lebih gencar. Ini masih penyisihan, jadi nanti kalau sudah meningkat dan demamnya sudah mulai terasa saya yakin akan makin banyak yang menonton," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Pernyataan itu ia sampaikan usai menghadiri acara bertajuk "RSK Akselerasi: Mendorong Indonesia Siap Usaha" di The Mataram Grand Ballrom Sheraton Mustika, Yogyakarta, Sabtu (11/11/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.