Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Tumurun Solo: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Kompas.com - 13/11/2023, 21:47 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Solo sangat identik dengan wisata sejarah dan budaya, yakni Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo. Namun, kota yang berada di Jawa Tengah ini masih menyimpan banyak destinasi wisata menarik lainnya.

Salah satunya adalah Museum Tumurun yang berlokasi di Jalan Kebangkitan Nasional 2-4, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Baca juga:

Melansir dari buku panduan bertajuk Journey to Wander dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), museum ini merupakan milik keluarga Lukminto, pendiri PT Sri Rejeki Isman atau Sritex, yang merupakan perusahaan tekstil terkemuka.

Sang anak mendirikan Museum Tumurun untuk memajang koleksi karya seni milik ayahnya, HM. Lukminto. Lantas, apa daya tarik Museum Tumurun? Simak ulasannya berikut ini.

Daya tarik Museum Tumurun

Tumurun Private Museum SoloShutterstock/Karim Jabbar Tumurun Private Museum Solo

Nama Tumurun, berasal dari kalimat turun temurun, yang berarti mewariskan sesuatu dari satu generasi ke generasi berikutnya, berdasarkan informasi dari situs resminya.

Daya tarik Museum Tumurun adalah beragam koleksi karya seni, baik dari maestro berpengalaman hingga seniman muda. Koleksi tersebut, merupakan karya senin modern hingga seni kontemporer.

Dalam setahun, Museum Tumurun menyelenggarakan pameran khusus sebanyak dua kali, dengan menampilkan karya seniman dari seluruh dunia. Museum yang berada di jantung Kota Solo ini, mendorong masyarakat untuk melihat karya seni dalam bentuk fisiknya di tengah gempuran perkembangan teknologi.

Baca juga:

Dari sumber buku panduan Journey to Wander Kemenparekraf, beberapa koleksi seni milik mendiang HM. Lukminto yang dipamerkan di museum, merupakan pembelian dari seniman yang tampil di Artjog.

Salah satu koleksi yang fenomenal adalah karya Bola Mata, yang merupakan buah karya seniman asal Yogyakarta, Wedhar Riyadi. Selain menikmati keindahan karya seni di Museum Tumurun, wisatawan juga bisa mengabadikannya dalam foto.

Tumurun Private Museum SoloShutterstock/Nissa Haidar Tumurun Private Museum Solo

Harga tiket Museum Tumurun

Museum Tumurun menyediakan tiket gratis dan berbayar, seperti dikutip dari situs resminya. Berikut rinciannya:

  • Tiket gratis Museum Tumurun

Pengunjung yang ingin mendapatkan tiket gratis Museum Tumurun, dapat mendaftarkan diri lewat situs resminya. Pendaftaran dilakukan setiap Senin mulai pukul 10.00 WIB, untuk jadwal kunjungan Selasa – Minggu pada pekan yang sama.

Sebagai catatan, kuota tiket gratis Museum Tumurun sangat terbatas. Apabila kuota tiket gratis sudah habis, maka diberlakukan tiket berbayar.

Adapun nama- nama pengunjung yang berhasil mendapatkan tiket gratis akan diumumkan lewat unggahan Instastory di akun Instagram @tumurunmuseum

  • Tiket berbayar Museum Tumurun

Tiket berbayar dapat dibeli kapan saja lewat situs resmi Museum Tumurun. Pengunjung dapat memilih waktu kunjungan yang diinginkan atau langsung datang ke loket Museum Tumurun sesuai jam buka.

Harga tiket masuk Museum Tumurun yakni Rp 25.000 per orang.

Baca juga:

Jam buka Museum Tumurun

Museum Tumurun buka setiap hari kecuali Senin, berdasarkan informasi dari akun Instagram, @tumurunmuseum. Jam buka Museum Tumurun pada Selasa hingga Kamis mulai dari pukul 13.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB. 

Sementara, jam buka Museum Tumurun pada Jumat hingga Minggu, mulai dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com