Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Kirab Tumpeng Sewu Malam Selikuran Keraton Surakarta Tahun 2024

Kompas.com - 30/03/2024, 16:04 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Ada satu tradisi unik yang dilakukan pihak Keraton Surakarta Hadiningrat di Kota Surakarta, Jawa Tengah, dalam menyambut sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan.

Sebagai info, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan merupakan salah satu waktu utama bagi umat Islam.

Itu karena pada salah satu malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan, akan ada malam Lailatul Qadar. Jika beribadah pada malam itu, maka sama dengan beribadah selama seribu bulan.

Baca juga: Malam Selikuran, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

Malam Selikuran adalah tradisi yang dilakukan Keraton Surakarta. Dalam bahasa Indonesia Malam Selikuran berarti Malam Dua Puluh Satu.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Otomotif (@kompas.otomotif)

Sesuai namanya, tradisi ini dilakukan untuk menyambut malam ke-21 Ramadhan yang merupakan 10 hari terakhir Ramadhan.

Rute Kirab Tumpeng Sewu

Pada gelaran Malam Selikuran, akan dilakukan Kirab Tumpeng Sewu. Akan ada tumpeng berisi nasi gurih yang dibentuk tumpeng kecil dan dilengkapi dengan kedelai hitam, rambak, mentimun, dan cabai hijau lalu dimasukkan ke dalam wadah dari besi dan kuningan. 

Kemudian, nasi tumpeng yang akan dikirab ini didoakan oleh pemuka agama. Usai didoakan, tumpeng dikirab menuju Taman Sriwedari.

Baca juga: Makna Tumpeng Sewu Malam Selikuran Keraton Kota Solo, Simbol Keselamatan Sambut Malam Lailatul Qadar

Adik Sinuhun Pakubuwono XIII yang juga Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Dipokusumo kepada Kompas.com, Sabtu (30/3/2024), membagikan rute Kirab Tumpeng Sewu ini:

Abdi dalem dan kerabat Keraton mengikuti Kirab Malam Selikuran dengan berjalan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Masjid Agung, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/4/2022). Tradisi yang dimulai sejak Kesultanan Demak dan diteruskan hingga Kerajaan Mataram Islam Surakarta tersebut dilaksanakan pada 20 Ramadhan atau malam 21 Ramadhan untuk menyambut malam Lailatul Qadar.ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA Abdi dalem dan kerabat Keraton mengikuti Kirab Malam Selikuran dengan berjalan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Masjid Agung, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/4/2022). Tradisi yang dimulai sejak Kesultanan Demak dan diteruskan hingga Kerajaan Mataram Islam Surakarta tersebut dilaksanakan pada 20 Ramadhan atau malam 21 Ramadhan untuk menyambut malam Lailatul Qadar.

“Dari Siti Hinggil Bangsal Sewayana Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, menuju Pagelaran Sasana Sumewa menuju Alun alun Utara sampai perempatan Gladhag, belok kekiri Jln Slamet Riyadi kebarat menuju Sriwedari,” kata dia kepada Kompas.com.

Ia melanjutkan, sesampainya di  Sriwedari, ada penyerahan tumpeng atau prosesi Pasrah Tinampi Hajad Dalem Malem Selikura Tumpeng Sewu kepada Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Surakarta.

Baca juga: Promo Ramadhan Justus Group, Banyak Paket Buka Bersama

“Tumpeng kemudian didoakan bersama. Setelah doa, tumpeng dibagikan kepada masyarakat yang hadir di lokasi,” sambung KGPH Dipokusumo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com