Camat Karimunjawa Nuryanto, Senin (26/8/2013), mengatakan, para wisatawan masih bertahan di sejumlah vila dan homestay di Karimunjawa. Namun, sejumlah wisatawan nekat mencarter kapal-kapal nelayan.
”Senin pagi, mereka berangkat menggunakan tiga kapal nelayan setempat. Kami sudah mengimbau dan meminta agar tetap bertahan di Karimunjawa. Namun, mereka tetap nekat,” katanya.
Menurut Nuryanto, Pemerintah Kecamatan Karimunjawa telah meminta para pemilik vila dan homestay untuk memberikan keringanan kepada para wisatawan yang tertahan. Pemerintah juga telah mengimbau wisatawan yang kehabisan uang agar bisa melapor ke kantor kecamatan.
Stok pangan, terutama beras, masih mencukupi. Di warung-warung warga masih tersedia beras sekitar 70 ton, sementara di gudang Kecamatan Karimunjawa masih ada 5 ton.
Syahbandar Jepara Yuniarso mengemukakan, cuaca buruk terjadi sejak Sabtu lalu. Ketinggian gelombang maksimal di perairan Karimunjawa mencapai 3,5 meter dan di perairan Jepara 3 meter.
Kondisi angin juga terus berubah-ubah di atas normal sehingga berpengaruh pada tinggi gelombang. Kecepatan angin di perairan Karimunjawa pada Senin mencapai 20 knot, sementara di perairan Jepara 18 knot.
”Kami belum tahu kondisi cuaca Laut Jawa akan pulih kapan. Apabila sudah membaik, baik dari kondisi lapangan maupun perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika, kami akan memberikan izin berlayar.
Saat ini, dua Kapal Motor Cepat (KMC) Express Cantika 89 dan KMC Express Bahari 2C tertahan di dermaga Pelabuhan Karimunjawa. Kapal Motor Perintis Muria yang bersandar di Pelabuhan Pantai Kartini, Jepara, dilarang berangkat. (HEN/UTI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.