Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sate Kambing nan Sedap Perpaduan Betawi dan Arab

Kompas.com - 01/01/2015, 19:06 WIB
KUBURAN biasanya sepi terutama di malam hari, tapi tidak di Taman Pemakaman Umum (TPU) Petamburan, Jakarta Pusat. Tiap malam, parkiran Kober, begitu warga sekitar menyebut TPU Petamburan, ramai orang. Suasana di akhir pekan lebih semarak lagi.

Bukan ramai oleh ziarah kubur, lo. Kehadiran orang-orang itu malam-malam di kuburan untuk makan sate, sop, dan gulai kambing. Ya, di parkiran TPU Petamburan yang terletak di Jalan Aipda K.S. Tubun, persis seberang pom bensin, ada kedai tenda yang menawarkan sate, sop, dan gulai kambing yang oke punya rasanya.

Nama kedainya: Warung Pak Maman. Warung tenda milik Maman ini buka setiap hari dari jam 5 sore sampai 12 malam. Cuma saran saja, jangan datang pas jam makan malam, antara pukul 7 sampai 9 malam, ya. Pengunjungnya membeludak, sampai antre.

“Saya sering pinjam tempat ke warung sebelah tapi masih ada yang tidak kebagian tempat juga,” kata Hendra, anak Maman, yang kini mengelola kedai. Maklum, daya tampung Warung Pak Maman hanya 30 orang.

Oh, iya, selain sate, sop, dan gulai kambing, kedai ini juga menyajikan nasi goreng kambing dengan bumbu kebuli yang merupakan menu baru. Selain sate daging, Warung Pak Maman juga menawarkan sate hati, ginjal, dan jantung kambing. Warung ini menyajikan pula sop daging, sumsum, buntut, serta dengkul kambing.

Karena melewati proses pembakaran, butuh waktu sekitar 15 menit bagi seporsi sate kambing untuk mendarat di atas meja. Satu porsi berisi 10 tusuk, masing-masing tusuk berisi tiga potong dadu daging kambing. Semuanya daging, tak ada gajih atau lemak kambing.

Sate kambing racikan Maman tersaji dalam baluran kecap manis, tapi ada bumbu kacang yang halus di sisi lain piring. Masih di atas piring itu, terdapat potongan tomat, bawang merah, serta cabai rawit.

Toh, tetap ada acar untuk menemani makan yang terhidang di sebuah piring. Isinya, irisan wortel, ketimun, kol, dan bawang merah, dengan bumbu cuka bercabai yang terasa segar.

Tampilannya saja sudah menggugah, bagaimana dengan rasanya? Tunggu dulu, jangan buru-buru mencicipinya. Campurkan dulu semua bumbu dan aduk rata bersama sate, baru makan.

Begitu digigit, daging si sate empuk banget. Proses pembakarannya pas, semua daging sama matangnya. Dan, nyaris tidak ada jejak gosong hasil pembakaran sehingga dagingnya masih tampak cokelat. Cocok disantap bersama nasi putih yang masih hangat.

Kenapa daging kambing bisa empuk dan tidak bau perengus? Ini rahasianya. Maman hanya menggunakan daging yang berasal dari paha kambing bagian belakang. Lalu, daging dikeringkan selama tiga jam sampai empat jam sehingga darahnya hilang. “Setelah itu, daging dimasukkan ke dalam parutan air nanas selama 5 menit hingga 10 menit,” ujar Hendra.

Bebas vetsin

Ronde berikutnya, menyantap sop daging kambing yang bertabur irisan seledri, tomat, dan daun bawang, serta pecahan emping yang mempercantik tampilan. Wujud kuahnya tak terlalu berminyak, jadi tampak segar.

Yuk, icip-icip dulu kuahnya. Hasilnya: tak perlu tambah bumbu apa pun lagi, rasa gurihnya sudah pas di lidah. Kalau Anda ingin lebih pedas, segera tambahkan sambal. Sesendok kuah saja sudah menggambarkan kesedapan sop kambing buatan Maman.

Di dalam kuah sop, terendam potongan daging tanpa lemak. Pas digigit, dagingnya terasa sangat lembut dan lunak, tanpa bau perengus, juga berasa bumbu yang pas. Daging yang masih menempel di tulang pun begitu mudah dipisahkan dari tulang tempatnya menempel. Anda tak butuh usaha ekstra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com