Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Payung Solo, Membangkitkan Perajin Payung Tradisional

Kompas.com - 15/09/2015, 08:16 WIB
SOLO, KOMPAS - Festival Payung Indonesia kembali digelar di Solo, Jawa Tengah, diikuti peserta dari dalam dan luar negeri. Festival ini diharapkan dapat turut melestarikan kerajinan payung Indonesia yang kini terancam punah dan membangkitan usaha perajin payung tradisional.

Festival Payung Indonesia II tahun 2015 mengusung tema ”Payung Lahir Kembali dalam Kebaruan Artistik Visual”. Perhelatan Festival Payung Indonesia ini diadakan di Taman Balekambang, Solo, selama tiga hari, Jumat-Minggu (11-13/9/2015). Pejabat Wali Kota Solo Budi Suharto mengatakan, Festival Payung Indonesia diharapkan turut menggerakkan perekonomian daerah di saat ekonomi nasional sedang melemah.

”Jangan sampai perhelatan festival payung II ini hanya menjadi kegiatan biasa-biasa, tetapi harus berpengaruh turut menggerakkan perekonomian daerah,” katanya, saat membuka Festival Payung Indonesia 2015 di Taman Balekambang, Jumat (11/9/2015).

Budi berharap festival ini dapat menggairahkan usaha para perajin payung yang ada di Solo dan daerah di sekitar Solo. Dengan demikian, UMKM kerajinan payung tradisional dapat membuka peluang usaha baru dan lowongan kerja baru. Ajang ini bisa jadi peluang bagi perajin yang terlibat dalam acara.

Ketua Panitia Festival Payung Indonesia 2015 Heru Mataya mengatakan, festival ini diikuti 13 kota yang di kota tersebut terdapat perajin-perajin payung tradisional. Beberapa kota itu di antaranya Baubau (Sulawesi Tenggara), Palu (Sulawesi Tengah), Kuantan Singingi (Riau), Padangpanjang (Sumatera Barat), Bengkulu, Jakarta; Bandung dan Tasikmalaya (Jawa Barat), Yogyakarta; serta Solo, Pekalongan, Klaten (Jawa Tengah). Festival ini juga diikuti delegasi dari Thailand, Tiongkok, dan Jepang.

Heru mengatakan, festival payung ini lahir dari keprihatinan atas menurunnya kerajinan payung tradisional di beberapa daerah. Para pembuat payung tradisional semakin terimpit produk payung modern. Melalui festival ini bisa menjadi forum bertemunya pelaku kerajinan payung sehingga bisa menemukan pasar baru. (RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com