Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kabut Asap "Menutup" Pariwisata

Kompas.com - 27/10/2015, 20:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) belum dapat menaksir jumlah kerugian pariwisata dampak kabut asap akibat kebakaran hutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan yang telah berlangsung sejak Agustus lalu. Padahal, jumlah kunjungan wisatawan, tingkat keterisian kamar hotel, dan pendapatan dari sektor pariwisata terancam akan terus hilang akibat kebakaran hutan.

"Angka (jumlah kunjungan wisatawan yang batal berkunjung) belum ada. Kita sedang hitung," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya usai penandatanganan kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Gedung Mandala Wanabakti, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Dampak yang terlihat nyata dan dapat dirasakan secara pariwisata, lanjut Arief, adalah transportasi udara tak dapat digunakan. Sementara itu, lanjutnya, wisatawan dari Singapura yang masuk ke Indonesia melalui Kepulauan Riau biasanya melalui jalur laut.

"Tujuh puluh lima persen melalui laut. Jadi sulit untuk mengatakan (angka kerugian) dari wisatawan yang batal berkunjung. Angka selalu berubah," tambah Arief.

Sebelumnya, efek bencana erupsi Gunung Raung juga berdampak pada pariwisata Indonesia. Menpar mengatakan sebanyak hampir 41.000 wisatawan gagal bepergian menuju Bali atau dari Bali menuju Jakarta. Namun untuk perhitungan jumlah wisatawan yang terdampak karena kebakaran asap belum dapat dipastikan.

"Untuk asap, belum selesai (perhitungannya)," tutup Arief.

Sementara itu, Ketua Umum Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Asnawi Bahar secara terpisah mengatakan kebakaran hutan sangat merugikan pariwisata Indonesia. Dengan wilayah yang terdampak asap di Sumatera dan Kalimantan, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) terhambat. Sementara obyek-obyek wisata di Palembang dan di Sumatera sepi pengunjung.

"Sumatera dan Kalimantan sangat besar kerugiannya. Anggap saja wisatawan nusantara per hari 10.000 (wisnus) tak berwisata. Tinggal kalikan saja sejak bulan Juni," katanya saat dihubungi KompasTravel, Selasa (27/10/2015).

Asnawi memperkirakan total kerugian pendapatan dari sektor pariwisata akibat kebakaran hutan sebesar Rp 1 milyar. Hasil perhitungan tersebut berdasarkan jumlah wisatawan nusantara yakni 10.000 orang dikali jumlah uang rata-rata wisnus yang dikeluarkan selama berwisata yaitu satu juta.

"Jumlah total itu tinggal dikali provinsi yang terdampak asap. Belum lagi ditambah dari wisatawan asing," jelas Asnawi.

Tingkat keterisian kamar hotel juga ikut terdampak akibat kebakaran hutan. Di Palembang, lanjutnya, jumlah kamar yang terisi hanya berkisar 20-30 persen. Sementara di Kalimantan, kondisi penurunan tingkat keterisian kamar juga terjadi.

"Hampir sama (di Kalimantan). Hotel di Kalimantan Selatan, pengunjung hanya masyarakat setempat. Kalau dari luar yang datang hanya pekerja tambang," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com