Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Keluhuran di Rumah Budaya Sumba

Kompas.com - 01/04/2016, 16:33 WIB

SUARA tawa riuh di ruang makan, Rabu (17/2/2016) pukul 13.30. Mereka adalah tamu dari dalam dan luar negeri yang dijamu di rumah budaya. Rumah menyerupai kerucut dengan ketinggian masing-masing 70 meter itu, 1 unit untuk museum budaya Sumba, 1 unit lagi untuk kantor, penelitian, dan ruang pertemuan.

Itulah Rumah Budaya Sumba, sebuah mimpi menggali, merawat, dan mengembalikan hakikat Sumba.

Siang itu, sedang hadir belasan tamu dari Manado dan dua mahasiswa dari Jerman yang sedang melakukan penelitian tentang budaya Sumba. Mereka sekaligus menginap di enam bungalo yang dibangun di belakang rumah tersebut.

Rumah Budaya Sumba (RBS) sekaligus Pusat Budaya Sumba dibangun tahun 2010 oleh Pastor Robert Ramone CSsR dengan dukungan dana dari Yayasan Tirto Utomo, Jakarta, dan pendonor lain.

Selain itu, 2012 Yayasan Tirto Utomo membangun 54 rumah budaya di setiap kampung adat di Sumba. Rumah budaya ini bertujuan melestarikan budaya Sumba.

Rumah adat yang dibangun di setiap desa adat merupakan pusat studi, pelestarian, dan pengembangan budaya di wilayah itu. Rata-rata setiap desa memiliki satu kampung adat.

Di kampung adat inilah para rato (raja) merencanakan pelaksanaan upacara adat Pasola, Wula Podhu (bulan suci Sumba), upacara pernikahan adat, pergelaran tarian adat, cerita rakyat, legenda terjadinya kampung adat, dan kegiatan tenun ikat khas Sumba.

Pendiri RBS Pastor Robert Ramone CSsR mengatakan, kegiatan di kampung adat dilanjutkan atau dilombakan di RBS di Weetebula.

Di RBS ini setiap tari, cerita rakyat, musik, dan lagu-lagu tradisional diperkenalkan, dikaji, diperbarui, dan dilestarikan. Bahkan, dimodifikasi secara modern dan lebih menarik dilihat, didengar, atau dirasakan tanpa menghilangkan makna dasarnya.

”Adat, tradisi, dan kesenian di kampung-kampung masih sangat primitif, monoton, dan cenderung membosankan. Karena itu, di sini kita coba mendalami dan membuat lebih bernilai estetis, bahkan ekonomis,” kata Robert Ramone.

Kepala rumah adat di setiap kampung disebut rato. Rato memiliki peranan sentral dalam budaya Sumba. Mereka diyakini dekat roh nenek moyang yang disebut marapu, yang diyakini mampu mendengar suara sekecil apa pun, dan melihat dari sisi mana pun.

Marapu selalu membisikkan sebuah kebenaran tentang kehidupan manusia melalui rato, yang akan disampaikan kepada masyarakat, termasuk jadwal ritual-ritual adat, seperti Pasola dan Wula Podhu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com