Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belitung, Tempat Waktu Berhenti di Masa Lalu

Kompas.com - 28/07/2016, 15:08 WIB

SAAT super benua Pangea bergerak dan terpecah ratusan juta tahun lalu, proses penciptaan Belitung dimulai. Kini, sisa pergerakan dan perpecahan daratan selama transisi triasik ke jurasik itu berwujud batu-batu raksasa yang antara lain tersebar di Pantai Tanjung Kelayang dan Tanjung Tinggi.

Granit-granit itu bagian dari batolit, batuan beku yang menjadi dasar Indonesia barat. Timbul dan menyebar dari Senoa di tepi Laut Tiongkok Selatan hingga Tanjung Tinggi di tepi Selat Karimata, granit-granit itu berusia hingga 245 juta tahun.

Usia batu-batu di Tanjung Kelayang dan Tanjung Tinggi hampir sama dengan umur fosil Nyasasaurus parringtoni (dinosaurus pertama di dunia). Fosil yang ditemukan di Tanzania itu dinyatakan berusia 240 juta tahun.

Granit di Belitung saat ini terdorong dari perut bumi melalui proses yang berlangsung jutaan tahun. Gempa berulang selama jutaan tahun memecahkan badan batuan granit di perut bumi itu dan mengangkatnya ke permukaan bumi.

Pecahan-pecahan itu yang kemudian diinjak Ikal dan kawan-kawannya dalam film Laskar Pelangi. Ribuan orang pun mengikuti jejak Ikal hingga kini.

Pelancong Kanada, Carol, misalnya, mengakui keindahan itu. Dari puncak mercusuar di Pulau Lengkuas, pulau kecil di depan Pantai Tanjung Kelayang, Carol tak henti-hentinya berdecak kagum dan memotret berbagai sisi pulau.

”Saya sering melihat pantai di mana-mana, tetapi ini luar biasa (incredible). Ini tidak ada di tempat lain. Saya tidak sengaja direkomendasikan oleh seorang Indonesia di Thailand dan saya sama sekali tidak kecewa. Ini seperti surga yang selama ini tidak diketahui orang. Lihat batu-batu itu,” katanya, pertengahan Juni lalu.

Masa lalu tidak hanya mewariskan granit kepada Belitung. Dari generasi ke generasi, orang Belitung mendengar cerita soal bajak laut atau lanun. Dari rumahnya di dekat Pantai Serdang, Belitung Timur, Sayuti Saleh menjejak dan mencatat para kerabat lanun di Pulau Belitung.

Sayuti mengaku sebagai keturunan ketujuh dari lanun yang pernah bermarkas di Air Saga, kawasan di pinggiran Tanjung Pandan, Belitung.

Dari banyak versi, ada yang menyebut para lanun itu adalah prajurit laut untuk Sriwijaya. Mereka menavigasi kapal-kapal yang membayar pajak ke Sriwijaya. Kapal yang tidak membayar pajak akan diserang, lalu karam di perairan Belitung. Ada pula yang karam karena penyebab lain.

Arkeolog Belitung, Alwan Hadi, menyebut, hingga kini sudah diidentifikasi paling tidak 10 lokasi barang muatan kapal tenggelam (BMKT) di pesisir Belitung. Ada banyak lokasi BMKT lain yang belum diidentifikasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com