"Melibatkan secara aktif warga bermukim di obyek wisata yang dikenal dengan Kelenteng berusia ratusan tahun itu menjadi bagian dalam upaya memberdayakan masyarakat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Palembang, Yanuarpan, Sabtu (22/3/2014).
Pulau Kemaro selama ini telah menjadi destinasi wisata di Kota Palembang yang didatangi ratusan ribu warga keturunan Tionghoa khususnya pada perayaan Cap Go Meh.
Di Pulau yang berada tidak jauh dari pabrik Pupuk Sriwidjaja itu terdapat sebuah kelenteng telah berusia ratusan tahun.
Namun menurut Yanuar, Pulau Kemaro tidak hanya sebatas obyek wisata religi tetapi dengan beragam keunikan aktivias penduduk juga sangat menarik. Sementara, luas kawasan wisata tersebut mencapai 1.263 meter dengan berbagai latar belakang pekerjaan penduduk di daerah itu.
Yanuar menjelaskan, sebanyak 600 warga yang bermukim di pulau tersebut memenuhi kebutuhan hidup dengan bertani, nelayan dan menyelam di Sungai Musi. Ragam aktivitas masyarakat di daerah itu, tentunya sangat menarik bagi wisatawan jika dikemas dengan baik.
Yanuar menambahkan, pihaknya menargetkan integrasi obyek wisata yang telah ada yaitu kelenteng dan pagoda dengan aktivitas masyarakat akan mendorong kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
Wali Kota Palembang Romi Herton sebelumnya menjelaskan selain mempertahankan kehidupan asli penduduk Pulau Kemaro, pihaknya juga akan membangun berbagai fasilitas pendukung obyek wisata.
"Pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan dan dermaga telah dilaksanakan secara bertahap," katanya.
Romi menambahkan, Pulau Kemaro yang terkenal karena legenda percintaan pangeran dari Tiongkok Tan Bun An dengan gadis Palembang Siti Fatimah akan menjadi obyek wisata terkenal di negeri ini bahkan mancanegara.
Selain merevitalisasi kawasan tersebut, Pemkot Palembang juga akan meningkatkan promosi kepada masyarakat luas sehubungan dengan obyek wisata andalan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.