"Sebelumnya, awak kabin kami juga ada beberapa yang bisa bahasa Jepang, Mandarin, Korea. Tapi suatu hari ada pengalaman, saat pramugari melayani tamu asing sempat terjadi kesalahpahaman. Ini menjadi kendala. Mungkin karena kita tidak tahu bahasa yang familiar dipakai apa saja sehingga tidak dapat mengerti apa kata mereka. Maka menghindari kesalahpahaman tersebut, kami pekerjakan pramugari asing," tuturnya.
Awak kabin asing ini selanjutnya dikhususkan untuk penerbangan dengan rute negara asal mereka. "Saat ini pramugari asing kita berasal dari Jepang, Tiongkok, dan juga Korea Selatan. Mereka diberi rute ke negara asalnya, paling tidak saat ke negara tujuan, ada dua pramugari asal negara tersebut yang berada dalam pesawat, sehingga kami dapat memberi pelayanan yang lebih baik," tambahnya lagi.
Dalam teknisnya, jelas Emirsyah, tak ada keistimewaan khusus kepada awak kabin asing ini. Pekerjaan dan pakaian mereka masih sama dengan awak kabin lainnya.