Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lempah Kuning dan Martabak Tampil di Lomba Kuliner Khas Bangka

Kompas.com - 11/12/2017, 13:16 WIB
Heru Dahnur

Penulis

Kompas TV Sebanyak 60 peserta ambil bagian dalam lomba memasak lempah kuning yang dibagi dalam dua sesi.

Usaha Keluarga

Bagi Yudi Sutiono (38), lempah kuning tidak hanya menjadi menu wajib keluarga, tapi juga menjadi lapangan usaha. Sebuah warung makan yang dibukanya di Jalan Muntok, Kelurahan Keramat Pangkal Pinang, menjadikan lempah kuning sebagai menu andalan.

“Kami menyajikan lempah kuning daun kedondong. Isinya bisa ikan atau daging sesuai pesanan pengunjung,” kata Yudi saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (9/12/2017).

Warung milik Yudi dibuka sejak lima tahun lalu. Pengunjung pun datang dari berbagai kalangan. Mulai dari wali kota, bupati hingga gubernur pernah singgah untuk mencicipi hidangan yang diberi tagline, “Lempah Kuning Sebenarnya”.

Resep masakan Lempah Kuning, kata Yudi berasal dari keluarga yang diwariskan secara turun temurun. Istrinya, Maria, juga ikut membantu memperkaya cita rasa, berbekal pengalamannya yang pernah bekerja sebagai juru masak restoran.

Warisan Budaya

Sejarawan Pangkal Pinang, Akhmad Elvian mengungkapkan, lempah kuning dipengaruhi kehidupan masyarakatnya. Secara umum di Kepulauan Bangka Belitung, dikenal dua tradisi, yakni tradisi darat (land based culture) dan tradisi laut (sea based culture).

“Ada penamaan lempah darat dan sayur darat. Tapi ketika diolah menjadi menu masakan, semuanya digabung termasuk bahan-bahan dari laut. Biasanya digunakan ikan-ikan karang,” papar Akhmad.

Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung, menurut Akhmad, boleh berbangga karena pemerintah sejak 2014 telah mendaftarkan lempah kuning sebagai warisan budaya tak benda.

Sementara untuk martabak bangka, sambung Akhmad, memiliki kaitan erat dengan sejarah pertimahan. Ketika masa kekuasaan Sultan Palembang Mahmud Badaruddin 1 (1724-1757) dilakukan proses penambangan dengan mendatangkan orang-orang China dari Johor dan Vietnam.

Mereka yang didatangkan kala itu terbagi dalam dua suku, Hakka (kek) dan Hokkian (Hoklo). Dari suku Hokkian inilah kemudian berkembang aneka jenis makanan, salah satunya martabak yang dikenal dengan Hoklopan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com