Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Akan Jadi PR Berat Pariwisata Indonesia di 2018

Kompas.com - 27/03/2018, 10:35 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tak cukup dengan brand Wonderful Indonesia yang menjuarai banyak penghargaan, pariwisata Indonesia ternyata masih menyimpan pekerjaan rumah yang cukup banyak pada 2018.

Beberapa permasalahan yang menjadi target penyelesaian tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya di sela penandatanganan Co-Branding Wonderful Indonesia dengan PT Blue Bird Tbk di kantor Blue Bird Mampang, Jakarta, Selasa (26/3/2018).

1. Kebersihan

“Kebersihan memang masih jadi PR untuk pariwisata ke depan. Oleh karenanya kita akan memulai di toilet-toilet destinasi prioritas yang khusus dikelola swasta,” ucap Arief Yahya, saat sesi tanya jawab dengan media.

Sejak akhir tahun 2012 hingga Selasa (29/1/2013), Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, terus menghasilkan tumpukan sampah yang dibawa arus ke pantai. Puluhan truk sampah dan beberapa alat berat mengangkut sampah yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 50 ton per hari. Ini merupakan fenomena tiap akhir tahun di Kuta.

KOMPAS/AYU SULISTYOWATI Sejak akhir tahun 2012 hingga Selasa (29/1/2013), Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, terus menghasilkan tumpukan sampah yang dibawa arus ke pantai. Puluhan truk sampah dan beberapa alat berat mengangkut sampah yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 50 ton per hari. Ini merupakan fenomena tiap akhir tahun di Kuta.
2. Sampah

Selain masalah kebersihan toilet, Menpar juga mengakui masalah sampah tidak kunjung selesai di Indonesia. Sebelumnya ia pernah menargetkan langkah konkret perihal pengelolaan sampah di destinasi wisata, sebelum acara Annual Meeting IMF-World Bank di Bali, Oktober 2018.

Baca juga : Menpar Minta Pengemudi Taksi Dilatih untuk Melayani Wisatawan

Masalah sampah, menurut Menpar, menjadi salah satu yang paling krusial, karena Indonesia masuk dalam jajaran negara dengan sampah plastik terbanyak di dunia. Kementerian Pariwisata siap berkoordinasi dengan kementerian lain terutama LHK untuk membuat sistem daur ulang sampah di destinasi wisata.

3. Kesan Pertama

Terakhir Menpar mengatakan yang masih harus dibenahi ialah delivery channel, yang paling penting di dalamnya ialah moment of truth atau kesan pertama saat bersentuhan dengan pariwisata Indonesia.

Menpar Arief Yahya bersama Dubes RI untuk Inggris Raya Rizal Sukma bersama rombongan menjajal naik Black Cab Taxi yang ada branding-Wonderful Indonesia di London, Rabu (9/11/2016).ARSIP KEMENPAR Menpar Arief Yahya bersama Dubes RI untuk Inggris Raya Rizal Sukma bersama rombongan menjajal naik Black Cab Taxi yang ada branding-Wonderful Indonesia di London, Rabu (9/11/2016).
“Contoh nyatanya kesan pertama yang terlihat ialah bagaimana petugas keimigrasian kita? Servis wisata kita termasuk layanan taksinya, juga sign-sign di pintu masuk,” paparnya.

Baca juga : Sampah Bisa Ditukar Jadi Suvenir di Festival Raja Ampat 2017

Ia mencontohkan bagaimana kita tidak menggunakan sign (penanda) berbahasa China, padahal mereka merupakan wisatawan terbesar di dunia dan di Indonesia untuk saat ini. Hal inilah yang paling kelihatan dalam kesan pertama.

“Bagaimana bisa kita undang terus mereka kalau kita tidak memberikan salam pada mereka,” ujarnya mengilustrasikan hal tersebut.

Hal lain yang termasuk kesan pertama ialah pelayanan transportasi untuk wisatawan, yaitu pelayanan taksi. Dari hasil riset Kemenpar yang ia sebutkan, pelayanan yang dilakukan transportasi Indonesia masih dinilai jelek.

Pengemudi taksi jadi salah satu yang menentukan kesan pertama wisatawan saat tiba di suatu negara. Wisatawan menginginkan pengemudi taksi yang ramah dan paham akan destinasi wisata di daerah tersebut.

Ia mencontohkan kota London, Inggris, dengan taksi Black Cab. Menurut Menpar, para pengemudi taksi di London sangat pantas disebut “service ambassador” pariwisata Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com