Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips dari Chef, Cara Bedakan Ikan Makarel dengan Sarden

Kompas.com - 31/03/2018, 09:03 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ikan makarel dan sarden merupakan ikan laut yang kerap diolah menjadi ikan kalengan. Selain kedua ikan ini, ikan tuna juga kerap dijual di Indonesia dalam bentuk kalengan.

Namun ada kalanya di Indonesia, orang menganggap ikan makarel dan sarden adalah sama, karena keduanya sering dijual sebagai ikan kalengan. Istilah "sarden kaleng" lebih tenar ketimbang "makarel kaleng". Sehingga produk ikan makarel kalengan pun acap kali disebut juga sebagai "sarden kaleng".

Cara termudah untuk membedakan antara makarel dengan sarden adalah ukurannya. Menurut Chef Felix Budisetiawan, ikan sarden lebih kecil daripada ikan makarel. Felix yang malang melintang di dunia kuliner selama 30 tahun ini selain biasa berkutat dengan kuliner Indonesia juga piawai mengolah hidangan seafood.

Ia menambahkan bahwa makarel masih satu keluarga dengan ikan tuna. "Sedangkan ikan sarden lebih kecil dari keluarga ikan herrings atau ikan lemuru atau ikan kucing," kata Felix kepada KompasTravel, Jumat (30/3/2018).  

Ikan lemuru atau Sardinella lemuru (Bali sardinella) tersebar di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik bagian barat. Di Indonesia, ikan ini banyak ditemukan di Selat Bali, kerap juga disebut ikan kucing. Produk sarden kalengan lokal biasanya memakai jenis ikan lemuru ini.

Layaknya ikan lainnya, lanjut Felix, cara memasak ikan ini bisa dengan digoreng atau dibakar. "Kalau ikan lemuru enak digoreng kalau segar," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Chef Gatot Susanto, secara ukuran, makarel lebih besar dan panjang dibanding ikan sarden. "Makarel ini berdaging lebih padat, lebih gemuk, dan lebih besar dari sarden," kata Gatot yang sudah berkarir di dunia kuliner baik Indonesia maupun internasional selama lebih dari 25 tahun.

Sementara itu, daging sarden lebih lunak dan masih satu keluarga dengan ikan herring. Menurut Gatot, sarden dan makarel banyak dikonsumsi di Eropa sejak lama. Baik makarel dan sarden, lanjutnya, merupakan ikan yang mudah busuk tetapi terkenal gurih dan mudah didapatkan.

"Keduanya bukan ikan laut dalam jadi mudah didapat. Di Eropa, orang-orang sering makan ikan ini. Seperti di Jerman dan Perancis. Tetapi ini ikan mudah busuk. Jadi mungkin ini kenapa makarel dan sarden sering dijadikan ikan kalengan," katanya.

Ikan sardenThinkstock Ikan sarden
Selain itu, lanjut Gatot, daging sarden yang masih segar bewarna keputihan atau lebih pucat dibanding makarel. Sementara daging makarel segar berwarna lebih merah dan teksturnya padat kenyal. Jadi saat makarel dimasak, daging mengeras walau tetap lunak saat digigit.  

Sarden kaleng berkualitas biasanya menggunakan ikan sarden yang sudah dihilangkan bagian kepala dan isi perutnya. Makarel kaleng dan sarden kaleng biasanya diolah dengan saus tomat, saus tomat dengan cabai, atau direndam dalam minyak.

Kelompok Ikan

Sementara itu, menurut Prof. Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc, seorang pakar perikanan dari Institut Pertanian Bogor (Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan), makarel dan sarden memiliki tekstur lembut yang mirip. Ikan-ikan tersebut, lanjutnya, umumnya berada dalam jumlah banyak (schooling).

"Sehingga kalau ditangkap semua tidak diolah akan mubasir," katanya saat dihubungi KompasTravel, Jumat (30/3/2018).  

Menurut berbagai sumber yang dihimpun KompasTravel, ikan makarel dan ikan sarden merupakan kelompok ikan yang berbeda, walau sama-sama hidup di perairan laut.  Nama "makarel" dalam industri makanan seringnya merujuk pada beberapa spesies ikan laut yang sebagian besar dari keluarga Skombridae (termasuk di dalamnya makarel dan tuna) serta keluarga Carangidae.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com