Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Moke, Minuman Tradisional dan Simbol Adat di Sikka Flores

Kompas.com - 17/05/2019, 15:12 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat terkenal dengan pesona alamnya yang indah, masyarakat yang ramah, tradisi dan budaya yang unik, dan berbagai hasil kebun seperti kopi, cengkih dan vanili.

Selain itu, ternyata masyarakat Flores khususnya di Kabupaten Sikka, memiliki kemampuan khusus yakni membuat minuman tradisional yang disebut moke.

Moke adalah minuman tradisional yang bersumber dari hasil iris buah pohon lontar. Proses penyulingan tradisional itu merupakan warisan nenek moyang dan dibuat terus menerus.

Baca juga: Huler Wair, Tradisi Menyambut Tamu di Sikka Flores

Bagi masyarakat Sikka, moke itu simbol adat dan persaudaraan dalam kehidupan sosial.

Dengan kadar alkohol yang cukup tinggi, moke tetap dikonsumsi sebagai sarana pemersatu masyarakat di Kabupaten Sikka.

Rabu (15/5/2019), saya berkesempatan mengunjungi seorang perajin moke di desa Watu Gong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

Baca juga: Berburu Aneka Motif Tenun Ikat Sikka di Kota Maumere

Dari kota Maumere menuju desa itu, saya menempuh perjalanan sekitar 15 menit. Jaraknya memang sangat dekat dari ibu kota Kabupaten Sikka.

Seorang turis mancanegara sedang menuangkan mokel lokal kepada warga yang mengikuti pesta Reba Ngada di Kampung Langa, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT, Selasa (15/1/2019). KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Seorang turis mancanegara sedang menuangkan mokel lokal kepada warga yang mengikuti pesta Reba Ngada di Kampung Langa, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT, Selasa (15/1/2019).
Tiba di desa itu, saya langsung menyambangi rumah seorang perajin moke bernama Stevanus. Moke milik Stevanus ini sudah berlabel dan memang sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat kota Maumere. Inilah alasan saya bertemu langsung Stevanus di kediamannya.

Baca juga: Mengenal Leworok, Kopi Khas Flores Timur yang Kaya Aneka Rasa

Tiba di rumahnya, ia tampak lagi sibuk menyuling moke yang akan dijual. Meski sedang sibuk, Stevanus menyambut saya dengan sapaan ramah.

Tanpa muluk-muluk, saya pun menyalaminya sambil perkenalkan diri dan menyampaikan apa maksud dan tujuan berkunjung.

Stevanus pun menyambut dengan gembira ketika mendengar tujuan saya berkunjung.

Baca juga: Sejarah Logu Senhor, Tradisi Portugis yang Bersemayam di Sikka Flores

Ia langsung saya menuju tempat penyulingan moke, tepatnya di belakang dapur. Ia mengarahkan saya melihat proses penyulingan moke secara sederhana.

Kemudian, ia mengambil 3 botol moke yang sudah jadi dan meletakkan di atas meja.

"Ini moke yang sudah disuling ulang dan sudah bisa dijual untuk dikonsumsi," ungkap Stevanus kepada Kompas.com, Rabu (15/5/2019).

Moke yang sudah disuling ulang di IKM Lontar, Desa Watu Gong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Rabu (15/5/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Moke yang sudah disuling ulang di IKM Lontar, Desa Watu Gong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Rabu (15/5/2019).
Ia mengatakan, dirinya memulai menyuling moke  itu sejak tahun 2017.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com