Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Awal Mula Lahirnya Tas Aceh yang Kini Mendunia

Kompas.com - 06/03/2020, 07:40 WIB
Masriadi ,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Zainabon (71), warga Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, terlihat lebih rileks.

Pengrajin tas ini berpuluh tahun menghabiskan hidupnya dengan benang dan kain--mengubahnya menjadi tas aneka warna, beragam ukuran, multifungsi.

Seluruh tas kreasinya bermotif khas Aceh, seperti rencong, pinto Aceh dan lain sebagainya.

Baca juga: Lagi Tren di Aceh Besar, Kolam Lhok Sijuek yang Instagenic!

Bagi Zainabon, kerajinan tas bukan sebatas usaha dan bisnis menghidupi keluarga. Namun, meneruskan usaha turun temurun yang dirintis sejak neneknya dahulu. 

Kenangan Zainabon melambung ke puluhan tahun silam. Dulu, katanya, kerajinan bordir masih sebatas untuk kopiah dan sajadah. Lalu muncul ke model tas, seperti yang ditekuni kini.

Varian tas kreasi Zainabon beragam, seperti tas jinjing, dompet, ransel hingga koper.

Baca juga: Itinerary Weekend di Banda Aceh, Jelajah Sekitar Blang Padang

Zainabon ingat betul, sebelum membuat tas saat ini, ia lebih dulu menjual sajadah di pasar daerah Krueng Geukueh.

"Saat itu, tikar sajadah dari anyaman pandan, tapi pembeli meminta dengan harga murah," ceritanya.

Kemudian, Dinas Industri Kabupaten Aceh Utara memesan 20 sajadah untuk dibawa ke festival kerajinan di Banda Aceh pada medio 1980-an. Zainabon turut serta mengajak masyarakat untuk menganyam sajadah pesanan itu.

"Saat itu waktu diberikan sangat singkat, (karena itu) saya mengajak warga untuk membantunya mengayam tikar pesanan," katanya.

Baca juga: Wisata Banda Aceh, Lihat Monumen Pesawat RI 001 di Lapangan Blang Padang

Pada tahun yang sama, Pemerintah Aceh mengirimnya untuk mengikuti festival di Tasikmalaya, Jawa Barat. Dari sana, Zainabon banyak belajar.

Selama sebulan penuh Zainabon menimba ilmu bordir dengan segala macam kerumitannya.

Sepulang dari Tasikmalaya, ia mulai mengembangkan tas motif Aceh yang kini dikenal luas hingga ke mancanegara.

Baca juga: 4 Tempat Makan di Aceh Kesukaan Jokowi, Cocok untuk Wisata Kuliner

Produk tas khas Aceh kian populer setelah tsunami melanda pada 2004 silam.

Para warga negara asing (WNA) yang saat itu membantu rehabilitasi dan rekonstruksi suka dengan kerajinan tersebut. Dari situ lah tas kian dikenal luas ke mancanegara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com