Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dua Perempuan Tangguh yang Gali Potensi Desa untuk Dukung Pariwisata Berkelanjutan

Kompas.com - 29/09/2020, 07:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peran perempuan makin dibutuhkan dalam pembangunan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan. Namun, kisah perempuan penggerak pariwisata selama ini jarang terdengar.

Beruntung, Kompas.com mengikuti salah satu webinar yang digagas TelusuRI bersama Kok Bisa, Rabu (23/9/2020) bertemakan Ngobrol Bareng: Menggali Potensi Desa untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan.

Hasilnya, Kompas.com menemukan dua perempuan tangguh yang berhasil membangun desa tempat tinggalnya sebagai desa wisata.

Dua orang perempuan itu adalah Melania Hegemur dan Maria Silangen. Melania Hegemur adalah seorang perempuan asal Desa Aisandami, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Baca juga: 25 Tempat Wisata Manado dan Sekitarnya yang Wajib Dikunjungi

Ia merupakan anggota kelompok ekowisata Wadawun Beberin Aisandami. Kelompok tersebut dibina oleh World Wildlife Fund for Nature (WWF) Indonesia sejak 2017.

Sementara itu, Maria Silangen adalah seorang pendiri Pijar Manado, sebuah organisasi yang bergerak di bidang edukasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia muda di Manado dan sekitarnya.

Kembangkan potensi anak muda Sangihe untuk bangun desa wisata

Cerita pertama datang dari Maria yang ikut serta membangun daerah asalnya, yakni Sangihe agar memiliki desa wisata.

Ia bersama teman-temannya di Pijar Manado menginisiasi pelatihan digital untuk pengembangan desa wisata di Kecamatan Tabukan, Sangihe.

Salah satu caranya dengan melatih anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam hal digitalisasi untuk mempromosikan wisata.

Ketenangan air laut di beberapa tempat di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, membuat daerah ini menjadi lokasi wisata bahari yang potensial dikunjungi wisatawan.KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Ketenangan air laut di beberapa tempat di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, membuat daerah ini menjadi lokasi wisata bahari yang potensial dikunjungi wisatawan.

"Jadi, diajarkan ke anak-anak itu fotografi, sosial media. Dengan begitu, dari mereka bisa dikembangkan skill untuk mengambil gambar desa mereka. Kemudian membuat caption yang bagus untuk mempromosikan potensi wisata mereka itu di sosial media," kata Maria.

Selama ikut serta membantu masyarakat Sangihe membangun desa wisata, ia mengaku tak kesulitan dan tidak mengalami tantangan berarti.

Itu karena anak-anak muda Sangihe memiliki kemauan yang besar untuk membangun pariwisata di desanya.

"Contohnya anak-anak muda yang ada di salah satu desa wisata yang ada di Sangihe, namanya Kampung Talengen. Mereka saat ini sedang mengembangkan desa wisata mereka di bidang hutan bakau," ujar Maria.

Baca juga: Sangihe Potensial Kembangkan Wisata Bahari

Sepengalamannya, anak-anak muda kampung tersebut saling bekerja sama dan bahu membahu mengerjakan fasilitas dan sarana desa wisata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Jalan Jalan
WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com