Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kenapa Perayaan Paskah Identik dengan Telur, Ini Ceritanya

Kompas.com - 04/04/2021, 06:26 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Umat Kristen atau Katolik biasa merayakan hari raya Paskah atau kebangkitan Yesus Kristus setiap Bulan April.

Hari Raya Paskah tak hanya diperingati dengan beribadah saja, tetapi juga berbagai tradisi dilakukan. Setiap negara memiliki tradisi yang berbeda. Namun ada satu hal yang seragam, yaitu telur Paskah.

Kebangkitan Yesus Kristus ini identik dengan telur. Bukan hanya untuk disantap, tetapi juga dihias dengan cat warna-warni. Telur juga biasa disajikan dalam bentuk cokelat.

Baca juga: 10 Ucapan Selamat Hari Raya Paskah Berikut Maknanya

Sebenarnya, adakah makna dari adanya telur di hari raya Paskah, dan bagaimana ia bisa menjadi ikon di hari besar tersebut?

Seperti dilansir dari Coles.com.autradisi makan  dan menghias telur rebus pada hari Paskah sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Para ahli sejarah meyakini tradisi tersebut dimulai dari negara bagian Timur Tengah.

Hal itu dibuktikan dengan adanya penemuan telur burung unta berhias yang sudah berumur 60.000 tahun lalu di Afrika. Kemudian, tradisi itu menyebar ke Eropa Timur, dan diadopsi Gereja Ortodoks.

Baca juga: Alasan Paskah Identik dengan Telur, Cokelat, dan Kelinci

Pada tahun 1870-an, masyarakat di Eropa mulai melakukan tradisi menghias cokelat yang berbentuk telur ayam. Kemudian pada abad ke-19 cokelat berbentuk telur Paskah mulai muncul di Prancis dan Jerman, tetapi rasanya pahit sekaligus keras.

Di Inggris yang waktu itu masih dipimpin Ratu Victoria, masyarakat memeprbarui cokelat telur Paskah dalam bentuk telur mainan yang ditutupi kain satin dan diisi hadiah Paskah.

Makna telur paskah

adapun, masyarakat zaman dulu menganggap telur sebagai simbol kelahiran kembali dan memakannya untuk merayakan kedatangan musim semi yang dipercaya bahwa dewa matahari telah kembali setelah musim dingin.

Sementara bagi umat Kristen zaman dahulu, telur ayam yang dicat tidak hanya sekadar hiasan, tetapi juga penuh simbolisme.

Ilustrasi telur Paskah. Dok. Unsplash/Bianca Ackermann Ilustrasi telur Paskah.

Misalnya, pewarna merah melambangkan darah Kristus dan cangkang telur melambangkan makamnya. Memecahkan cangkang membuat umat Kristiani mengingat tentang kebangkitan Kristus dari kematian.

Bahkan, tradisi menggulung telur Paskah yang masih dipraktikkan anak-anak hingga saat ini melambangkan penggulingan batu di luar kuburan Kristus di Yerusalem.

Contohnya seperti di Amerika Serikat, "The Easter Egg Roll", salah satu acara komunitas tahunan yang sering diadakan di halaman rumput Gedung Putih, setiap hari Senin pertama setelah Paskah.

Baca juga: Jumat Agung dan Pekan Suci, Inilah Rangkaian Perayaan Paskah Umat Kristen dan Katolik

Alasan lain mengapa telur dikaitkan dengan Paskah karena ratusan tahun orang Kristen dilarang makan semua jenis produk hewani, termasuk telur ayam selama pra-Paskah.

Pra-Paskah merupakan masa 40 hari umat harus menjalankan puasa untuk merefleksi kehidupan mereka menjelang Paskah. Kemudian di hari Paskah, mereka akan menyantap telur sebagai bentuk perayaan untuk menandai akhir pra-Ppaskah.

Dalam tradisi Kristen, telur Paskah biasanya akan dilukis atau diwarnai kemudian disajikan kepada anak-anak sebagai suguhan istimewa di akhir Pekan Suci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com