Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Nekat Lewat Jalan Pintas saat Mendaki Gunung Lawu

Kompas.com - 23/04/2021, 08:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.comGunung Lawu memiliki lima jalur resmi yang dapat dilintasi oleh para pendaki. Masing-masing jalur juga menawarkan pemandangan dan jarak tempuh menuju puncak yang berbeda-beda.

Adapun, jalur-jalur pendakian Gunung Lawu adalah Cemara Kandang, Candi Cetho, dan Tambak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah serta Cemara Sewu dan Singolangu di Jawa Timur.

Apabila ingin mencapai puncak Lawu lebih cepat saat mendaki via Cemara Kandang, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto menyarankan agar para pendaki tidak melewati jalan pintas.

Baca juga: Aturan Baru Pendakian Gunung Lawu via Karanganyar, Pemula Wajib Didampingi

“Dalam batas kewajaran dan tidak aneh-aneh, ke puncak Lawu bukan sesuatu yang berat. Risiko tidak begitu tinggi sebenarnya. Yang banyak risiko yang aneh-aneh itu, dalam arti lewat jalan pintas,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Titis menceritakan bahwa dulu sering terjadi kejadian pendaki yang tersesat bahkan meninggal saat mendaki Gunung Lawu akibat memaksakan diri melewati jalan pintas tersebut.

Jika pada musim biasa, jalan pintas tersebut akan terlihat seperti jalur berbatu minim tanah. Bagi pendaki yang belum begitu familiar dengan medan Gunung Lawu, ada kemungkinan mereka akan mengira bahwa jalur tersebut adalah jalur berbatu biasa.

Ada jurang dan hutan belantara tak terjamah

Pada saat menaiki gunung lewat jalan pintas, kata dia, para pendaki akan terus menanjak hingga akhirnya menemui jalan menuju puncak.

Meski saat mendaki tidak ada halangan, namun jalur yang merupakan sungai kering tersebut berisiko untuk dilewati saat menuruni puncak.

Baca juga: Pendaki Pemula Gunung Lawu via Karanganyar Wajib Pendamping, Bagaimana dengan Jalur Lain?

Petugas Sar di Posko Gunung Lawu. KOMPAS.COM/ M Wismabrata Petugas Sar di Posko Gunung Lawu.

Pada saat turun, pendaki yang mengikuti jalur ini akan menemui jalur zig-zag yang agak landai. Jaraknya yang mempercepat waktu turun dari puncak mungkin akan membuat pendaki tertarik untuk melewatinya.

“Persoalannya pada saat di zig-zag terakhir, itu masih di perut Gunung Lawu belum di kaki, jalannya sudah berakhir di situ. Tidak ada jalan lagi, tapi sungai kering masih lanjut,” jelas Titis.

Jika pendaki tetap nekat untuk mengikuti jalur sungai kering, tidak dapat dipungkiri bahwa mereka akan tersesat karena tidak ada jalan lagi.

Baca juga: Tiket Pendakian Gunung Lawu via Cemara Sewu akan Bisa Dibeli Online

“Dia sudah pasti akan tersesat. (Kalau) matanya memandang ke bawah, sudah kelihatan kampung-kampung. Tapi tidak ada jalan ke sana. Adanya jurang dan hutan lebat yang tidak terjamah. Dulu banyak yang kehilangan akses lalu terjebak,” sambung dia.

Untuk itu, kata Titis, para pendaki disarankan untuk tetap berada pada jalur pendakian yang telah disediakan.

Sebab, selain ada kemungkinan akan bertemu dengan pendaki lain dan mengurangi potensi tersesat, jalur pendakian yang sudah ada juga memiliki banyak papan penanda jalur dan papan peringatan.

“Sekarang sudah aman, banyak penanda jalur dan papan peringatan. Jalur pendakian semakin jelas,” ucap Titis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com