Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Remo, Tarian Pembuka Ludruk dan Penyambut Tamu di Jawa Tmur

Kompas.com - 08/09/2021, 07:35 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tari Remo adalah salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Timur. Tari tradisional ini merupakan tarian untuk menyambut tamu yang ditampilkan secara perorangan atau pun kelompok.

Dilansir Ensiklopedi Tari Indonesia yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tari Remo di daerah Madura juga disebut dengan Tok-otok. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh para penari perempuan.

"Penari-penarinya adalah perempuan, akan tetapi kadang-kadang juga pria dengan dandanan wanita. Mereka disebut 'tanda'," tulis Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Tari Saman dari Aceh, Permainan Tradisional yang Jadi Alat Dakwah

Lebih lanjut, tari Remo disebut bersifat spontan. Artinya, gerakan tari menyesuaikan irama gending serta menciptakan suasana akrab, gembira, dan meriah.

Tari Remo biasa dipentaskan pada tiap acara perjamuan yang bertalian dengan perkawinan, khitanan, kaulan atau sekadar berpesta.

Sejarah tari Remo

Tari Remo khas Jawa Timur DOK. Shutterstock/syamhari photographyShutterstock/syamhari photography Tari Remo khas Jawa Timur DOK. Shutterstock/syamhari photography

Sejarah kemunculan tari Remo di Jawa Timur berkaitan erat dengan berkembangnya kesenian Ludruk di wilayah tersebut.

Dilansir dari jurnal berjudul Karakteristik Ragam Gerak dan Tata Rias-Busana Tari Ngremo Sebagai Wujud Prenstasi Simbolis Sosio Kultural karya Wahyudiyanto, tari Remo dulunya digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk.

Oleh sebab itu, tari ini juga dikenal dengan sebuatan tari Ludruk.

Tari Remo diduga muncul sekitar tahun 1920-an. Tarian ini bersifat religius di awal perkembangannya. Namun, seiring dengan berjalanan waktu, tarian ini bergeser menjadi salah satu hiburan rakyat.

Kesenian Ludruk sendiri juga tak memiliki asal usul yang cukup jelas. Jombang, Jawa Timur, dipercaya menjadi tempat kesenian tersebut muncul pertama kali. 

Baca juga: 

Akan tetapi perkembangan kesenian Ludruk lebih terkenal di Surabaya. Hal tersebut diketahui dari kedatangan sejumlah kelompok Ludruk di Surabaya dari Jombang.

"Kenyataan ini dapat dilihat dari Ludruk Sandiwara atau Sandiwara Ludruk yang datang dari Jombang ke Surabaya sekitar tahun 1931," tulis Wahyudiyanto.

Pada awal perkembangannya, tari Remo tak memiliki karakteristik yang jelas. Tari ini didefinisikan sebagai tarian yang menampilkan gerakan konvensional.

"Masih nampak sangat sederhana dilihat dari aspek gerak, busana, dan pola pemanggungannya," jelas Wahyudiyanto.

Akan tetapi, Tari Remo dan Ludruk mengalami perubahan setelah bersentuhan dengan relitas politik masa pergerakan. Tari ini memantapkan diri menjadi tarian dengan tema keprajuritan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com