Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Saman dari Aceh, Permainan Tradisional yang Jadi Alat Dakwah

Kompas.com - 06/09/2021, 08:08 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tari Saman merupakan tari tradisional yang berasal dari Provinsi Aceh. Tari ini merupakan salah satu kebudayaan milik Suku Gayo.

Dilansir dari Tari-tarian Tradisional Indonesia karya Indrawati, Tari Saman biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik berupa gendang. Suara tepukan tangan dari penarinya juga menambah keramaian iringan Tari Saman.

Tarian ini dilakukan secara berkelompok sambil bernyanyi. Penari berlutut membentuk brisan panjang kesamping.

Baca juga: Suku Gayo, Suku Terbesar Kedua di Aceh

"Tarian ini ditarikan kurang lebih 10 orang dengan perincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi," tulis Indrawati.

Sejarah Tari Saman

Dilansir Keanekaragaman Seni Tari Nusantara Karya Resi Septiana Dewi, Tari Saman awalnya merupakan permainan rayat yang bernama Pok Ane. Permainan tersebut kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian dalam agama Islam.

"Pada saat itu, Tari Saman menjadi salah satu media dakwah yang digunakan oleh para kiai untuk menyebarkan agama Islam di Aceh," tulis Dewi.

Tari Saman, tarian tradisional dari Aceh DOK. Shutterstock/Misbachul MunirShutterstock/Misbachul Munir Tari Saman, tarian tradisional dari Aceh DOK. Shutterstock/Misbachul Munir

Dilansir dari Gerak Tari Saman dalam Bentuk Notasi Tari karya Hesniwaty (dkk), Tari Saman merupakan hasil karya seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Dataran Tinggi Gayo.

Kata Saman diambil dari nama sang ulama yaitu Syekh Saman yang menciptakan tarian tersebut. Karena bermula dari permainan tradisional, waktu pasti lahirnya Tari Saman tak diketahui.

Menurut Bahry (dkk) dalam bukunya yang berjudul SAMAN, Kesenian dari Tanah Gayo, tari ini sudah ada di Suku Gayo sebelum Belanda datang. Tari ini bahkan juga disebut dalam catatan Marcopolo saat singgah di Kerajaan Pasai.

Baca juga: 4 Kegiatan Wisata Menarik di Kampung Bali Wonogiri, Lihat Tari Bali

Sejauh ini, belum ada literatur yang menjelaskan secara rinci dan pasti mengenai lahirnya Tari Saman. Sebagian besar cerita tentang asal usul tarian tersebut hanya diceritakan dari mulut ke mulut oleh masyarakat.

Gerakan dan pola lantai Tari Saman

Menurut Bahry (dkk), Tari Saman hanya memiliki satu pola lantai, yakni pola lantai garis lurus yang sejajar secara horizontal dari pandangan penonton. Tarian ini dilakukan dengan berlutut dan mengandalkan gerakan tangan, badan, serta kepala.

"Keterpaduan dari ketiga unsur inilah yang melahirkan ragam gerak Tari Saman," tulis Bahry (dkk).

Tari Saman, tarian tradisional dari Aceh DOK. Shutterstock/Reca Ence ARShutterstock/Reca Ence AR Tari Saman, tarian tradisional dari Aceh DOK. Shutterstock/Reca Ence AR

Penari berjajar dan duduk bersimpuh membentuk barisan dengan jarak yang rapat hingga bahu saling bersentuhan. Berat badan penari ditumpukan pada kedua kaki yang terlipat.

Pola ruangan pada Tari Saman juga terbatas pada level, yakni ketinggian posisi badan. Dari posisi duduk bersimpuh berubah ke posisi berdiri di atas lutut yang merupakan level paling tinggi.

Baca juga: Gayo Coffee Trail Akan Kembangkan Wisata Dataran Tinggi Gayo

"Sedangkan level yang paling rendah adalah apabila penari membungkukkan badan ke depan sampai sekitar 90 derajat dengan badan sejajar dengan kedua paha atau membali ke belakang, sampai sekitar 60 derajat," jelas Bahry (dkk).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com