Menurut Indrawati, Tari Saman tak hanya berfungsi sebagai hiburan. Bagi masyarakat Gayo Lues, Tari Saman juga berfungsi sebagai pemersatu.
Terdapat sebuah istilah yang disebut berserinen dalam Tari Saman masyarakat Gayo Lues. Istilah ini merujuk pada tradisi yang dilakukan kelompok penari Saman dalam acara-acara keagamaan, seperti Maulid Nabi, Isra Miraj, atau Idul Adha.
Kelompok penari akan saling mengundang untuk memberikan jamuan dalam acara-acara tersebut. Dari acara tersebut, ikatan kekeluargaan antarmasyarakat dapat terjalin.
"Biasanya pada akhir acara saman, keluarga yang memberi makan akan menititipkan barang bawaan berupa beras pulut (makanan khas seperti lepat) dan sedikit ongkos pulang untuk keluarga di rumah atau di desa yang datang, tulis Indrawati.
Baca juga: 5 Wisata Menarik di Gayo Takengon Aceh, Kunjungi Usai PPKM
Ia melanjutkan, bahkan bila akad serinen sudah diucapkan, maka hubungan kekeluargaan terus berlanjut, baik dalam keadaan suka maupun duka.
Tradisi serinen sudah berlangsung sejak dahulu kala. Sampai saat ini tradisi ini juga masih bisa dijumpai di masyarakat Gayo lues.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.