Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Dibuka, 42 Tempat Wisata di Banyumas Masih Lakukan Verifikasi Prokes

Kompas.com - 23/09/2021, 08:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Asis Kusumandani mengatakan, sebanyak 42 tempat wisata di Banyumas sedang melalui tahap verifikasi protokol kesehatan untuk dibuka kembali.

“Kemarin saya diperintahkan pimpinan dan Satgas Covid-19 untuk persiapan buka. Kita verifikasi dulu protokol kesehatan. Setelah memenuhi syarat, kita lapor ke Bupati Banyumas selaku Ketua Satgas Covid-19,” ungkapnya, Rabu (22/9/2021).

Sebagai informasi, salah satu kabupaten di Jawa Tengah ini memiliki 124 tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Dari 124 tempat wisata tersebut, baru 42 saja yang dipilih untuk diverifikasi penerapan protokol kesehatannya.

Baca juga:

Beberapa tempat wisata tersebut adalah Desa Wisata Pagubugan Melung, Desa Wisata Karangsalam, Wisata Germanggis, dan Agro Karang Penginyongan.

Lalu Curug Cipendok, Wisata Desa Samudra, Dreamland Waterpark, Curug Song, Wisata Desa Banjarpanepen, dan Bukit Pangonan.

Dalam proses verifikasi protokol kesehatan, Asis mengatakan bahwa pihaknya akan memeriksa apakah ada pelonggaran dalam penerapannya, serta mengecek kesiapan tempat wisata untuk menerapkan PeduliLindungi.

“Kami prinsipnya hanya itu, menyuguhkan data (verifikasi protokol kesehatan) saja. Sampai hari ini belum terima perintah lebih lanjut,” jelas Asis.

Wisatawan menyaksikan Air Terjun Cipendok, Cilongok Banyumas, Jateng dari kejauhan. Dedaunan pohon dan tumbuhan hijau di sekitar air terjun berubah coklat dan kotor karena terkena percikan air terjun yang keruh bercampur lumpur. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI Wisatawan menyaksikan Air Terjun Cipendok, Cilongok Banyumas, Jateng dari kejauhan. Dedaunan pohon dan tumbuhan hijau di sekitar air terjun berubah coklat dan kotor karena terkena percikan air terjun yang keruh bercampur lumpur.

Lebih lanjut, saat ini Banyumas belum secara resmi membuka kembali tempat wisata—kecuali Lokawisata Baturraden yang sudah dibuka untuk tahap uji coba.

“Untuk uji coba sudah ada Lokawisata Baturraden, itu juga karena termasuk daftar yang boleh dibuka dari Kemenparekraf. Selain itu belum ada,” sambung dia.

Baca juga:

Wakil Bupati Banyumas soal pembukaan tempat wisata

Sebelumnya, ada kabar soal 42 tempat wisata di Banyumas yang mulai dibuka kembali secara bertahap meski kabupaten tersebut masih berada dalam kategori PPKM Level 3.

Adapun, hal ini dikatakan oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di kompleks Pendapa Sipanjji Purwokerto pada Selasa (21/9/2021).

“Ini sebetulnya diskresi, kebijakan dari Forkompimda, karena kita katanya harus gas dan rem,” jelas dia, mengutip Kompas.com, Selasa.

Pada saat itu, dia menuturkan bahwa jumlah kasus Covid-19 di lapangan sebenarnya sudah menurun drastis meski masih PPKM Level 3.

“Kami sudah bentuk tim untuk verifikasi, sudah cek ke obyek wisata. Kalau sudah sesuai protokol kesehatan silakan buka, yang penting teta dengan pembatasan,” lanjut Sadewo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com