KOMPAS.com – Selain Bali, dua destinasi wisata lain di Indonesia, yaitu Batam dan Bintan juga akan dibuka kembali untuk wisatawan mancanegara (wisman) mulai 14 Oktober 2021.
“Saya juga ingin menyampaikan update bahwa Bali dan beberapa destinasi, Batam dan Bintan, akan diuji cobakana pada 14 Oktober (2021),” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam konferensi pers di acara Accor Indonesia bertajuk “Batik Nusantara Celebration” di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Minggu (10/10/2021).
Pembukaan kembali dua destinasi wisata tersebut, lanjutnya, juga bersamaan dengan periode karantina baru yang tengah difinalisasi.
Baca juga:
“Dengan karantina yang sudah ditetapkan dan sekarang melalui proses masih difinalisasikan, yaitu turun dari 8 hari menjadi 5 hari,” ujar Sandiaga.
Meski begitu, dalam Weekly Press Briefing, Senin (11/10/2021), dia mengatakan bahwa ada kemungkinan karantina dipersingkat menjadi 4-5 hari berdasarkan usulan yang diterima.
Namun, dia kembali menegaskan bahwa periode karantina yang disebutkan bukanlah keputusan akhir dan sedang dibahas lebih lanjut.
Tujuan wisata Lagoi Bintan dan Nongsa Batam di Kepulauan Riau (Kepri) sudah siap untuk menerima kembali wisman sejak September.
Menurut pemberitaan Antara, Selasa (21/9/2021), hal ini lantaran penanganan Covid-19 dan tingkat vaksinasi pada dua daerah tersebut makin baik.
“Penyebaran Covid-19 sudah jauh menurun. Bahkan dua hari yang lalu, di Batam nihil tambahan kasus,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar di Kepri, Selasa.
Baca juga:
Dia melanjutkan, vaksinasi Covid-19 dosis pertama juga sudah mencakup 79 persen sasaran sementara dosis kedua sudah 45 persen.
Tidak hanya itu, usaha pariwisata seperti hotel, resor, restoran, dan tempat wisata juga sudah menerapkan protokol kesehatan dan CHSE.
Untuk di Lagoi, contohnya, para pengelola sudah menyiapkan alat pelacakan kontak erat Covid-19 dan kode QR.
“Karyawan sudah divaksin 100 persen. Kami tawarkan bahwa kami siap. Tapi tetap tidak boleh sombong, protokol kesehatan tetap harus dijalankan” ucap dia.