Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman WNI Puasa di China Saat Pembatasan Covid-19, Masjid Tutup  

Kompas.com - 12/04/2022, 20:22 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puasa Ramadhan tahun ini terasa berbeda bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di China. Sebab, saat ini Pemerintah China kembali memperketat pembatasan Covid-19, bahkan menerapkan penguncian wilayah (lockdown) di Shanghai. 

Akibat pembatasan tersebut, tempat ibadah serta ruang publik lainnya ditutup. Kebijakan ini turut memengaruhi suasana Ramadhan di China

Baca juga:

Masjid tutup 

Mohammad Iqbal Saryuddin Assaqty, yang akrab disapa Iqbal, membagikan pengalaman puasanya di China kepada Kompas.com.

Mahasiswa S3 di School of Computer Science and Engineering, South China University of Technology ini mengungkapkan, saat ini diberlakukan pembatasan ketat di wilayah tempat tinggalnya, Guangzhou. 

Oleh sebab itu, masjid dan tempat ibadah lainnya, serta sejumlah tempat publik ditutup. 

“Shanghai masih lockdown, tempat saya tidak lockdown tapi kontrol ketat. Jadi, masjid tutup lagi sekarang, semua tempat ibadah tutup, tidak ada Jumatan, tidak ada shalat lima waktu di masjid, semua di rumah masing-masing,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com (11/04/2022). 

Baca juga: Cerita WNI Puasa di Wakayama Jepang, Tak Ada Azan sebab Masjid Jauh

Kondisi tersebut menurutnya berbanding terbalik dengan keadaan sebelum pandemi Covid-19. Umat Islam di Guangzhou masih bisa shalat berjamaah dan buka puasa bersama (bukber) di masjid. 

Mau tak mau, kata dia, muslim di Guangzhou kini melakukan shalat tarawih di kediaman masing-masing, termasuk Iqbal dan sang istri. Selain itu, tidak ada agenda bukber seperti Ramadhan sebelum pandemi Covid-19. 

“Ada perbedaan sebelum pandemi dan setelahya, sebelum pandemi kami bebas ke masjid shalat lima waktu normal, Jumatan normal semuanya, tapi saat pandemi beda. Ini tidak hanya untuk muslim tapi untuk semua agama perlakuannya sama,” tuturnya. 

Sebelum pandemi, umat Islam di Guangzhou kerap menggelar sejumlah kegiatan Ramadhan di masjid. Mulai dari bukber, shalat tarawih, berbagi takjil, dan lainnya. 

Bahkan, ia menilai suasana Ramadhan di Guangzhou hampir serupa dengan di Indonesia, meskipun umat Islam di Guangzhou adalah minoritas. 

“Suasananya mirip di Indonesia, orang-orang banyak yang menyumbang makanan di masjid. Kami datang sebelum Maghrib nanti sudah disediakan makanan,” ujarnya.

Baca juga: Pengalaman Puasa WNI di Okinawa Jepang, Wajib Atur Waktu Istiraha

Mahasiswa ibadah di asrama 

kegiatan di Masjid Sahabat Sa'ad Bin Abi Waqas, Guangzhou ChinaDok. Pribadi kegiatan di Masjid Sahabat Sa'ad Bin Abi Waqas, Guangzhou China

Kondisi serupa diungkapkan oleh Ahmad Musyafa yang juga merupakan mahasiswa doktoral School of Computer Science and Engineering, South China University of Technology. Berbeda dengan Iqbal, Syafa, panggilan akrabnya menetap di asrama kampus. 

Akibat pembatasan tersebut, mahasiswa yang menetap di asrama hanya bisa beribadah di dalam kamar selama Ramadhan. Beruntungnya, Syafa tidak sendiri. 

Baca juga: Pengalaman Puasa WNI di Okinawa Jepang, Wajib Atur Waktu Istirahat

Ada sekitar 15 hingga 20 orang mahasiswa muslim di kampusnya. Mereka berasal dari Pakistan, Bangladesh, dan negara di Timur Tengah. 

“Guangzhou memberlakukan pembatasan penuh lagi, jadi kami yang di asrama tidak boleh keluar kampus,” ujarnya. 

Padahal, kata Syafa, sebelum pandemi mahasiswa muslim di kampusnya kerap menggelar kegiatan bukber dan shalat tarawih bersama di aula kampus. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com