Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Minta Tempat Wisata Wajibkan Pakai Masker Jika Ada Kerumunan

Kompas.com - 23/05/2022, 20:41 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelonggaran aturan memakai masker di area terbuka menjadi angin segar bagi industri pariwisata, tak terkecuali para pengelola destinasi wisata.

Sebab, selama sekitar dua tahun pandemi, pergerakan masyarakat dibatasi, termasuk untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Akibatnya destinasi wisata pun sepi pengunjung.

"Keputusan Presiden Jokowi melonggarkan pemakaian masker diterapkan di tempat-tempat wisata terbuka, merupakan angin segar bagi pelaku wisata dan wisatawan," sebagaimana disampaikan Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing secara daring, Senin (23/05/2022).

Baca juga: Presiden Jokowi: Boleh Tak Pakai Masker Saat Aktivitas di Luar Ruangan

Kendati demikian, Sandiaga mengingatkan semua pihak untuk melakukan penyesuaian dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menyesuaikan level PPKM di masing-masing daerah.

"Walaupun ini adalah angin segar tapi kita harus terus melakukan penyesuaian dengan penerapan prtokol kesehatan dan prokes masing-masing daerah akan dipatuhi secara ketat dan disiplin karena disesuaikan dengan level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)-nya," tutur Sandiaga.

Masker diminta tetap dipakai jika ada kerumunan

Sandiaga mengingatkan para pengelola tempat wisata untuk tetap menerapkan aturan pemakaian masker bagi wisatawan yang berkunjung, apabila di destinasi itu terjadi kerumunan.

"Apabila di tempat wisata itu berpotensi terjadinya kerumunan, kami meminta agar pengelola wisata menerapkan aturan memakai masker di tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan tersebut," kata Sandiaga.

Baca juga:

Sebab, lanjut Sandiaga, bila tidak diawasi secara ketat, kerumunan di tempat wisata berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.

"Kami terus berkoordinasi terkait hal tersebut dengan daerah dalam rangka pencegahan pandemi Covid-19 khususnya di seluruh destinasi wisata di Indonesia," sambungnya.

Di sisi lain, sehubungan dengan pelonggaran masker ini, pihaknya tengah berkolaborasi dengan sejumlah negara untuk mengembangkan destinasi baru berbasis wisata olahraga dan ekowisata.

Sebab, saat ini penggunaan masker sudah tidak diwajibkan di ruang terbuka. Adapun salah satu pihak yang diajak berkolaborasi adalah Singapura.

"Dengan beberapa negara kami berkolaborasi untuk mengembangkan destinasi-destinasi baru yang berbasis sport tourism dan eco-tourism, karena kalau di ruang terbuka sekarang tidak diberlakukan lagi penggunaan masker," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com