Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Golo Koe Tampilkan The New Labuan Bajo kepada Dunia

Kompas.com - 16/08/2022, 12:09 WIB
Nansianus Taris,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi berakhir pada Senin (15/8/2022) malam.

Festival itu diakhiri dengan misa bersama seluruh umat Katolik Keuskupan Ruteng, di Waterfront Labuan Bajo. Misa juga dipimpin langsung Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat.

Baca juga: Festival Golo Koe Labuan Bajo NTT Akan Jadi Acara Tahunan

Usai misa, Uskup Siprianus menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua masyarakat yang telah berpartisipasi dalam itu.

Dengan Festival Golo Koe Labuan Bajo ini, kata dia, gereja, pemerintah, dan masyarakat Manggarai Raya telah menunjukkan ke antero Nusantara dan penjuru dunia bahwa pariwisata sejatinya bukan menyingkirkan tetapi merangkul.

Baca juga: Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Tampilkan Keunggulan Kopi Colol

Foto : Peserta Festival Golo Koe Labuan Bajo menampilkan formasi berbentuk Lodok di Waterfront Labuan Bajo, pada Sabtu (13/8/2022)Dokumen Panitia Pelaksana Festival Golo Koe Labuan Bajo Foto : Peserta Festival Golo Koe Labuan Bajo menampilkan formasi berbentuk Lodok di Waterfront Labuan Bajo, pada Sabtu (13/8/2022)

"Pariwisata adalah dialog mencari yang terbaik untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk keuntungan korporasi," tegas Uskup Siprianus.

Ia menambahkan, pariwisata seyogianya bukan membuat orang terasing dari budayanya, melainkan dibangun dan bertumbuh dalam keunikan kultur dan kekayaan spiritual lokal.

"Pariwisata bukan soal tarif naik atau turun, melainkan duduk bersama," tuturnya.

Baca juga: Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Momentum Tingkatkan Kualitas UMKM Lokal

Ia mengatakan, Festival Golo Koe telah menunjukkan The New Labuan Bajo atau Labuan Bajo baru. Bukan sekadar soal keindahan alam dan kemegahan fasilitas wisata.

"Labuan Bajo yang aman dan damai, toleran dan harmonis. Labuan Bajo yang berbela rasa dan berbagi. Labuan Bajo yang ramah lingkungan. Labuan Bajo yang beradab dan religius," imbuhnya.

Baca juga: Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Tonjolkan Kekayaan Budaya dan Spiritual Setempat

Sementara itu, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi menambahkan, selain keindahan alam, kini Labuan Bajo memiliki Festival Golo Koe sebagai yang turut menjadi magnet wisatawan dengan nilai-nilai budaya yang diperkenalkan.

Apalagi, ke depannya gelaran ini akan diadakan rutin setiap tahun.

Diharapkan, semua daya tarik Labuan Bajo yang kini tersedia bisa membuat wisatawan semakin betah berlama-lama di sana.

"Ada nilai edukasi bagi wisatawan yang datang. Mereka pulang ke tempat asalnya bisa menjadi cerita unik bagi sahabat dan keluarga," kata Edistasius saat memberi sambutan dalam acara penutupan Festival Golo Koe, Senin malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com