Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Wisata ke Teluk Kabola: Melihat Mawar, Dugong Jantan yang Langka

Kompas.com - 30/08/2022, 14:31 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehadiran Mawar, dugong jantan penghuni Teluk Kabola di kawasan SAP (Suaka Alam Perairan) Selat Pantar, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi daya tarik alam bawah laut yang kian memesona.

Mawar bisa dikunjungi oleh wisatawan menggunakan perahu nelayan yang terparkir di tepi pantai.

Baca juga:

Sebelum itu, agaknya penting untuk mengetahui sejumlah panduan berikut ini supaya perjalanan lancar melihat Mawar di habitatnya berjalan lancar.

Panduan wisata melihat dugong di Teluk Kabola

Berikut ini adalah panduan wisata melihat dugung di Teluk Kabola di kawasan SAP Selat Pantar, Alor, NTT:

1. Akses dan transportasi

Untuk mencapai kawasan Pantai Mali, wisatawan bisa menyewa mobil dengan harga mulai dari Rp 500.000 per hari atau bernegosiasi harga dengan pengendara ojek di bandara. Jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer saja dari Bandara Mali, Alor, NTT.

Melihat dugong di Teluk Kabola, Alor, Nusa Tenggara TimurKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Melihat dugong di Teluk Kabola, Alor, Nusa Tenggara Timur

Sesampainya di Pantai Mali, wisatawan bisa bertanya langsung dengan nelayan lokal, agar diantarkan ke lokasi dugong berada.

Wisatawan yang ingin bertemu dengan mawar bisa membayar biaya kontribusi, sesuai dengan peraturan yang disepakati pihak pengelola dengan pemda setempat.

Baca juga: Ketahui 5 Hal Tentang Mawar, Dugong Langka di Selat Pantar Alor

Masyarakat lokal Alor dikenakan tarif Rp 100.000 per orang. Sementara masyarakat dari luar Alor Rp 150.000 per orang dan wisatawan asing sebesar Rp 200.000 per orang.

Satu kapal bisa diisi lima sampai tujuh orang tamu, dengan dua orang nelayan yang akan memanggil Mawar sesampainya di tengah laut nanti.

2. Larangan saat melihat dugong

Ada sejumlah larangan yang harus dipatuhi wisatawan saat melihat Mawar, sebagai berikut:

  • Jangan menyentuh dugong

Meski dulu wisatawan diperbolehkan menyentuh Mawar, saat ini aturan tersebut sudah dicabut.

"Jangan menyentuh Dugong, tidak boleh. Nanti dugong bisa menarik badan kita ke laut," kata perintis konservasi sekaligus mitra WWF Indonesia di Alor, One Simuslaa kepada Kompas.com, Sabtu (27/8/2022).

Jangan menyentuh dugong sebab dugong bisa tiba-tiba menarik tangan wisatawan ke laut.Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Jangan menyentuh dugong sebab dugong bisa tiba-tiba menarik tangan wisatawan ke laut.

  • Jangan menggunakan flash saat memotret

Wisatawan boleh mengambil gambar Mawar, tetapi tidak diperkenankan menggunakan flash kamera atau cahaya sejenisnya, sebab ini akan mengganggu ketenangan dugong.

  • Jangan bertindak agresif

One mengatakan bahwa Mawar adalah sosok Dugong yang sedikit sensitif dan mudah tersinggung.

"Kita mungkin bilang dia lucu karena dia muncul dan mendekat, tapi dia itu akan tersinggung dan tidak mau lagi mendekat ke arah kapal, jadi mudah tersinggung," terangnya.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Kehidupan Suku Abui di Desa Adat Takpala Alor, NTT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com