Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bangunan Bersejarah di Cimahi Kini Berstatus Cagar Budaya

Kompas.com - 30/09/2022, 13:14 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Empat bangunan bersejarah di Kota Cimahi, Jawa Barat, ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya dan langsung dijadikan destinasi military heritage tourism.

Bangunan-bangunan tersebut merupakan peninggalan sejak zaman Belanda dan Jepang.

Baca juga: 42 Tempat Wisata di Lembang, Lihat Pemandangan Kota dari Ketinggian

Dikutip dari Tribun Jabar, empat bangunan yang dijadikan cagar budaya tersebut adalah Rumah Sakit Dustira, Pusdik Armed, Gedung Historich, dan Lembaga Pemasyarakatan Militer (Lemasmil) Poncol.

Keempat bangunan tersebut nantinya akan dijadikan sarana hiburan dan edukasi wisatawan. Direncanakan, bakal ada 25 bangunan bersejarah lainnya yang akan berstatus bangunan cagar budaya.

"Saat ini baru empat yang sudah ditetapkan jadi cagar budaya dan destinasi wisatanya. Tahun depan 25 bangunan bersejarah segera diajukan jadi bangunan cagar budaya," ujar Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat ditemui di Penjara Poncol, Rabu (28/09/2022), seperti dikutip Tribun Jabar.

Baca juga: 4 Wisata Lembang Dekat Dago Bakery Punclut, Ada Sarae Hills

Salah satu pertimbangan untuk menetapkan keempat bangunan tersebut sebagai cagar budaya adalah usia bangunan yang rata-rata sudah lebih dari 100 tahun.

Lemasmil Poncol, misalnya, masih berdiri kokoh hingga kini meski dibangun pada tahun 1886. Nilai sejarahnya bagi lembaga pembinaan prajurit juga dinilai sangat tinggi.

Tempat itu pernah menjadi tahanan bagi tokoh seperti Eddy Sampak dan Letkol Untung Syamsuri. 

Untuk diketahui, seperti dikutip dari Tribun Jabar (02/12/2021), Eddy Sampak adalah pelaku perampokan berdarah tahun 1979 yang saat itu merupakan anggota ABRI berpangkat Sersan Mayor. 

Sementara Letkol Untung Syamsuri adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa yang memimpin Gerakan 30 September 1965, seperti dikutip Tribun Jabar, (28/09/2022).

Baca juga: Rumah Candra Naya, Cagar Budaya Tionghoa di Tengah Bangunan Modern

Dr Soebandrio, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia pada era Presiden Soekarno juga pernah ditahan di Penjara Poncol setelah diadili pengadilan militer pada 1966 karena ditududuh terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Jadi memang banyak nilai sejarahnya," ucapnya.

Lembaga Pemasyarakatan Militer Poncol, CimahiTRIBUN JABAR/KEMAL SETIA PERMANA Lembaga Pemasyarakatan Militer Poncol, Cimahi

Ngatiyana berharap, ditetapkannya bangunan-bangunan tersebut sebagai cagar budaya dan military heritage tourism bisa menjadi magnet wisata, sehingga lebih banyak orang berkunjung ke Cimahi, terutama untuk mengetahui lebih dalam tetang bangunan bersejarah peninggalan zaman Belanda dan Jepang di sana.

Saat ini, Pemerintah Kota Cimahi masih menunggu Nota Kesepahaman dengan Mabes TNI dan Kodiklat TNI AD.

"Nanti kalau sudah diizinkan, wisatawan bisa masuk melihat bagaimana bangunannya, alutsista, dan kegiatan TNI," ucap dia.

Baca juga: 30 Wisata Bandung untuk Libur Panjang, Banyak Tempat Asri Bernuansa Alam

Meski begitu, kemungkinan tetap akan diberi batasan antara area mana yang boleh dimasuki wisatawan dan tidak, sebab bangunan terebut tetap merupakan wilayah militer.

"(Di Lemasmil Poncol) mungkin dibatasi hanya sampai bagian gerbang depan sebelum gerbang hitam ke tempat pembinaan prajurit yang sedang dibina di sini."

"Karena itu kan privasi mereka dan wilayah terbatas," ujar Kepala Seksi Rehab Lemasmil Poncol, Mayor CHK Novi Susanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com