Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air di Kolam Trevi Fountain di Roma Berubah Jadi Hitam, Ini Sebabnya

Kompas.com - 23/05/2023, 13:19 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber AFP,CNN

KOMPAS.com - Pada Minggu (21/5/2023), sejumlah aktivis iklim menuangkan cairan hitam ke kolam air mancur Trevi Fountain, salah satu air mancur populer di Roma, Italia.

"Negara kita sekarat," tutur salah seorang aktivis di tengah padatnya wisatawan di air mancur tersebut, dikutip dari AFP, Selasa (23/5/2023).

Baca juga:

Aksi dari grup Last Generation (Ultima Generazione) ini merupakan bentuk protes sekaligus peningkatan kesadaran atas bencana banjir di wilayah Emilia Romagna, yang kerap dikaitkan dengan perubahan iklim.

Bencana tersebut disebabkan oleh hujan yang terus turun selama 36 jam, yang berdampak terhadap lebih dari 36.000 orang dengan kerugian hingga ratusan juta euro.

Setelah menuangkan cairan hitam dan membentangkan spanduk protes, para aktivis tersebut pun diamankan oleh petugas keamanan setempat. 

Baca juga:

300.000 liter air dibuang

Sejumlah aktivis dari Last Generation (Ultima Generazione) memperlihatkan spanduk bertuliskan Kita tidak membayar untuk (bahan bakar) fosil di air mancur bersejarah Fontana di Trevi di Italia pada Minggu (21/5/2023). Para aktivis tersebut menuang cairan hitam dari karbon yang terbuat dari sayuran ke air mancur tersebut sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim.Dok. AFP/HANDOUT-LAST GENERATION Sejumlah aktivis dari Last Generation (Ultima Generazione) memperlihatkan spanduk bertuliskan Kita tidak membayar untuk (bahan bakar) fosil di air mancur bersejarah Fontana di Trevi di Italia pada Minggu (21/5/2023). Para aktivis tersebut menuang cairan hitam dari karbon yang terbuat dari sayuran ke air mancur tersebut sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim.

Grup tersebut menyampaikan bahwa cairan hitam yang digunakan tidak merusak air mancur Trevi Fountain. Cairan tersebut merupakan cairan karbon yang terbuat dari sayuran.

Kendati demikian, Wali Kota Roma, Roberto Gualteri, mengatakan bahwa proses pembersihan akan memakan waktu, tenaga, dan air karena Trevi Fountain menggunakan air yang didaur ulang.

"Kami harus mengosongkan (kolam air mancur) dan membuang 300.000 liter air," ujar Gualteri.

Dilansir dari CNN, Gualteri berharap agar aksi tersebut tidak menyebabkan kerusakan permanen terhadap Trevi Fountain. Ia juga mempersilakan para aktivis untuk bersaing di medan konfrontasi tanpa membahayakan air mancur tersebut. 

Baca juga:

Sebagai informasi, Trevi Fountain atau Fontana di Trevi terkenal berkat legendanya. Konon, bila seseorang melempar koin ke kolam air mancur tersebut, ia akan bisa kembali ke Roma suatu hari nanti.

Saat musim liburan, setiap harinya terdapat koin berjumlah kira-kira 3.000 euro (sekitar Rp 48,1 juta) yang dilempar ke air mancur itu. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com