Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Pelaksanaan Sedekah Laut Sembonyo Di Trenggalek

Kompas.com - 04/06/2023, 19:17 WIB
Slamet Widodo,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Tradisi sedekah laut di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, berlangsung meriah, Sabtu (03/06/2023). Puluhan perahu nelayan dihias dan ikut mengawal proses larung tumpeng raksasa ke tengah laut.

Kegiatan tradisi sedekah laut bernama Larung Sembonyo tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun dalam kalender Jawa masuk bulan Selo.

Setiap pelaksanaan tradisi sedekah laut, seluruh nelayan Pantai Prigi Kecamatan Watulimo Trenggalek berhenti melaut selama empat hari.

"Kalau dulu ketika acara sedekah laut berlangsung, nelayan tidak melaut jangka waktu lama. Seiring perkembangan jaman, kini libur empat hari," kata ketua panitia larung Sembonyo, Abi Suprapto di kawasan pelabuhan ikan nusantara Prigi Trenggalek, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga:

Sebelum dilarung, tumpeng raksasa setinggi tiga meter, diarak dari kawasan Pantai Cengkrong menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Prigi Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Trenggalek.

"Prosesi arak arakan tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Biasanya diarak dari kecamatan Tasikmadu, tahun ini start dari pantai Cengkrong, sehingga tidak mengganggu lalu lintas," ujar Abi Suprapto.

Atraksi rutin yang ditunggu pengunjung

Setiap pelaksanaan sedekah laut tersebut, selalu dipadati pengunjung terutama warga sekitar. Ribuan warga memadati sisi jalan, yang dilintasi oleh arak-arakan tumpeng raksasa tersebut.

Dalam rangkaian arak-arakan, terdapat barisan berdandan selayaknya raja dan ratu lengkap dengan prajurit. Digambarkan, barisan raja dan ratu di barisan belakang tumpeng, seolah merupakan sosok penguasa laut selatan.

Setibanya arak-arakan tiba di TPI Pelabuhan Ikan Nusantara Prigi, dilakukan doa bersama. Pada acara seremonial tersebut, salah satu tokoh masyarakat membacakan gambaran tradisi sedekah laut tersebut.

Baca juga:

Selesai prosesi baca doa, tumpeng raksasa dari nasi kuning yang dihias aneka hasil bumi tersebut ditirunkan ke laut untuk dilarung.

Situasi di pelabuhan tidak kalah ramai. Ribuan warga memadati kawasan pelabuhan untuk melihat lebih dekat prosesi larung Sembonyo tersebut.

"Setiap tahun selalu ramai," terang Abi.

Warga yang hendak ikut prosesi larung, diperbolehkan naik perahu. Guna keamanan, warga yang ikut naik perahu dibatasi. Setiap perahu nelayan dipandu sejumlah petugas keamanan.

Setelah semua dipastikan siap dan aman, tumpeng raksasa serta satu kotak seserahan aneka jajanan pasar ditarik ketengah laut, masing-masing dengan perahu jenis Slerek.

Secara perlahan, kapal nelayan yang menarik tumpeng raksasa tersebut bergerak meninggalkan pelabuhan. Diikuti puluhan perahu nelayan lain yang ditumpangi oleh masyarakat.

Prosesi larung tumpeng raksasa di tengah laut rigi Trenggalek,dan di ikuti oleh ratusan kapal nelayan yang dihias (13/08/2017)Slamet Widodo Prosesi larung tumpeng raksasa di tengah laut rigi Trenggalek,dan di ikuti oleh ratusan kapal nelayan yang dihias (13/08/2017)

Seluruh perahu yang ikut dalam prosesi tersebut, dihias sedemikian rupa dengan janur (pupus daun kelapa) serta kain aneka warna, sehingga suasana sedekah laut terlihat semarak.

Proses larung menuju ke tengah laut turut dikawal oleh petugas gabungan dari Basarnas, TNI Angkatan Laut serta Anggota Pospolair Watulimo agar berjalan lancar dan aman.

Baca juga: Tuturangiana Andala, Tradisi Sedekah Laut Masyarakat Pulau Makasar

Sesampainya di titik lokasi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pelabuhan, tumpeng raksasa dilepas dari rangkaian perahu, dan diperebutkan oleh para nelayan yang ikut dalam prosesi tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com