Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Main ke Museum Timah, Belajar Teknologi Penambangan dari Masa ke Masa

Kompas.com - 16/07/2023, 12:25 WIB
Heru Dahnur ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Kepulauan Bangka Belitung terkenal akan hasil tambang timahnya.

Provinsi pemekaran dari Sumatera Selatan itu telah melakukan penambangan sejak berabad lampau.

Jejak penambangan tersebut bisa ditemukan di Museum Timah Indonesia Pangkalpinang.

Baca juga: Jumlah Kunjungan Museum Timah Indonesia Meningkat pada September 2022

Museum yang dilengkapi diorama penambangan dari masa ke masa itu akan membuat para pengunjung seolah-olah berada di masa lalu.

Ketika itu, penambangan dilakukan secara tradisional, namun sudah mengenal inovasi dalam bentuk sederhana.

Bagi pengunjung, edukasi sejarah itu menjadi daya tarik tersendiri. 

"Timah sudah menjadi komoditas sejak ratusan tahun lalu. Peralatan yang digunakan dari masa ke masa bisa dilihat di sini," kata salah seorang pengunjung bernama Firman, Sabtu (15/7/2023).

Firman sengaja membawa dua anaknya yang masih sekolah dasar (SD) untuk melihat sejarah penambangan di Museum Timah Pangkalpinang.

Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di Pangkalpinang, Ada Pantai Tanjung Pesona

Di sana , anak-anaknya mengisi liburan sekaligus memulai untuk mengenal peradaban yang masih lestari hingga saat ini.

"Sampai sekarang penambangan masih ada, hanya alatnya yang berubah. Sebagian alat bahkan masih sama dengan sedikit modifikasi," ujar Firman.

Alat pertambangan di Museum Timah

Beberapa peralatan yang dipajang di Mesum Timah yakni kincir air (chincia) untuk mengeruk tanah. Kincir tersebut menggunakan rantai yang terbuat dari kayu.

Teknologi kincir tersebut diperkenalkan oleh pekerja tambang etnis Tionghoa.

Baca juga: Pangkalpinang Bakal Jadikan Warkop Daya Tarik Wisata

Mereka sengaja didatangkan pada masa kesultanan Palembang untuk melakukan penambangan skala besar.

Timah hasil peleburan berbentuk bola di Museum Timah Indonesia Pangkalpinang, Bangka Belitung, Sabtu (5/11/2022).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Timah hasil peleburan berbentuk bola di Museum Timah Indonesia Pangkalpinang, Bangka Belitung, Sabtu (5/11/2022).

Kemudian ada mata bor Bangka yang mulai digunakan karena penambangan semakin menjangkau lapisan tanah yang lebih dalam.

Sejarawan Pangkalpinang Akhmad Elvian mengatakan, penambangan secara masif mulai dilakukan sejak abad ke-18. Ketika itu kesultanan memiliki kontrak dagang dengan Belanda untuk pengadaan timah.

"Didatangkan pekerja dari luar yang sekaligus membawa teknologi penambangan ke Bangka," ujar Elvian.

Baca juga: Wisata ke Taman Dealova Pangkalpinang, Bisa Jogging dan Wall Climbing

Selain peralatan, juga ada berbagai bentuk produk timah yang telah dihasilkan dari masa ke masa.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com