Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bhutan Pangkas Biaya Turis demi Dongkrak Kunjungan Wisata

Kompas.com - 27/08/2023, 21:53 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Negara kerajaan Bhutan akan mengurangi separuh dari biaya harian turis dari semula 200 dollar AS (sekitar Rp 3 jutaan) menjadi hanya 100 dollar AS (sekitar Rp 1,5 jutaan) per September 2023.

Dalam sebuah pernyataan, Jumat (25/8/2023), Pemerintah Bhutan mengatakan bahwa aturan baru tersebut akan berlaku selama empat tahun.

Baca juga: Kenapa Bhutan Disebut Negeri Naga Guntur?

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan sektor pariwisata yang masih berjuang untuk pulih seusai pandemi Covid-19.

"Hal ini mengingat peran penting sektor pariwisata dalam menciptakan lapangan kerja, menghasilkan devisa, dan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," ungkap Pemerintah Bhutan dalam pernyataannya, Jumat (25/8/2023), seperti dikutip Reuters.

Bhutan membuka negaranya pada 1974 setelah terisolasi selama beberapa generasi, dengan menerima 300 pengunjung.

Menurut data pemerintah, angka kunjungan kemudian terus naik hingga pada 2019 angkanya surah mencapai 315.600 atau meningkat 15,1 persen dari tahun sebelumnya.

Setelah dua tahun pembatasan Covid-19, Bhutan menaikkan angka biaya kunjungan turis dari 65 dollar AS (sekitar Rp 994.000) menjadi 200 dollar AS.

Baca juga: Ketika Pariwisata Bali Ingin seperti Bhutan

Biaya yang disebut sebagai "biaya pembangunan berkelanjutan" itu dinaikkan untuk mengimbangi karbon yang dihasilkan oleh para turis.

Bhutan selalu mewaspadai dampak dari pariwisata massal dan melarang pendakian gunung untuk menjaga kesucian puncak-puncaknya.

Namun demikian, Bhutan berharap dapat meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap perekonomiannya menjadi 20 persen, dari sekitar 5 persen, menjadi 3 miliar dollar AS.

Adapun dalam tiga tahun sebelum pandemi, sektor pariwisata mampu menghasilkan sekitar 84 juta rollar AS per tahun. Sekitar 50.000 warga Bhutan bekerja di sektor tersebut.

Direktur jenderal Departemen Pariwisata Bhutan Dorji Dhradhul mengatakan, pengurangan separuh dari biaya turis diharapkan dapat meningkatkan kunjungan pada periode puncak kunjungan wisata pada September hingga Desember.

Baca juga: Napak Tilas Buddhisme Bhutan

Untuk diketahui, pada periode tersebut akan banyak diselenggarakan acara keagamaan dan budaya di negara bermayoritas penganut Buddha tersebut.

Meski pada Juni lalu pemerintah sudah melonggarkan aturan mengenai masa tinggal dan biaya turis, dinilai belum signifikan meningkatkan angka kunjungan.

Dhradhul menyebutkan bahwa lebih dari 56.000 wisatawan telah mengunjungi Bhutan sejak Januari.

Namun, sekitar 42.000 di antaranya adalah warga India, yang hanya perlu membayar biaya 1.200 rupee India atau 14,5 dollar AS (Rp 221.000) per hari untuk berkunjung.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com