Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Kota Tua Jakarta, Jantung Ibu Kota di Masa Lampau

Kompas.com - 26/09/2023, 23:21 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Kota Tua Jakarta merupakan salah satu ikon wisata ibu kota yang sarat akan nilai sejarah. Kisah sejarah Kota Tua Jakarta menarik untuk diketahui lantaran berkaitan dengan kelahiran Jakarta.

Kawasan Kota Tua Jakarta memiliki banyak destinasi wisata sejarah. Banyak bangunan bersejarah yang sudah berdiri sejak zaman dahulu serta masih kokoh hingga saat ini.

Baca juga:

Beberapa diantaranya adalah Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Musem Bank Mandiri, Jembatan Kota Intan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, dan sebagainya.

Nah, mengunjungi tempat-tempat bersejarah tersebut semakin afdol jika wisatawan memahami secara singkat sejarah Kota Tua Jakarta.

Sejarah Kota Tua Jakarta

Kompas.com merangkum sejarah Kota Tua Jakarta sebagai berikut. Agar mudah memahami sejarah Kota Tua Jakarta, maka kita bisa merunutnya berdasarkan periode pendudukan.

Dion P. Sitohang dan Iwan Solihin (2011) dalam Sejarah Singkat Kota Jakarta, menyebutkan, bahwa Kota Tua Jakarta juga dikenal sebagai Kota Batavia Lama atau Oud Batavia. Kawasan ini dulunya merupakan pusat pemerintahan Batavia, dengan luas wilayah sekitar 15 hektare.

Sunda Kelapa (397-1527) 

Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Tidak jauh dari kawasan Kota Tua Jakarta, terdapat pelabuhan Kerajaan Sunda, yakni Pelabuhan Sunda Kelapa atau Pelabuhan Sunda Kalapa yang berlokasi di muara Sungai CIliwung.

Baca juga:

Sementara, ibu kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh selama dua hari perjalanan dari Pelabuhan Sunda Kelapa.

Pada abad ke-12, Pelabuhan Sunda Kelapa dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing dari China, Jepang, India, berlabuh di pelabuhan ini dengan membawa barang dagangan seperti porselen, kopi, sutra, kain, dan sebagainya untuk ditukar dengan rempah-rempah.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com