Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Jogja Night Carnival 2023 Digelar, Ada Ogoh-ogoh Setinggi 7 Meter

Kompas.com - 07/10/2023, 21:55 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ribu penonton terlihat memdati area Tugu Pal Putih, di Kota Yogyakarta untuk menyaksikan puncak acara rangkaian HUT ke 267 Kota Yogyakarta, yakni gelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) ke 8.

Pantauan Kompas.com, keramaian di area Jalan Jenderal Sudirman terjadi sejak pukul 19.00 WIB.

Adapun Jalan Jenderal Sudirman menjadi salah satu ruas jalan yang digunakan untuk para penampil berjalan menuju panggung utama di Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta.

Baca juga: Wayang Jogja Night Carnival 2023 Bidik 40.000 Wisatawan

WJNC ke 8 kali ini menyuguhkan cerita karangan dari Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, yaitu Pandawa Mahabhiseka.

Kisahnya adalah tentang sepak terjang Ratu Kerajaan Parangwiduri, Ratu Sukmengkoro yang memerintahkan patih bernama Patih Surawati untuk meminta restu kepada Sang Hyang Bathara Guru demi menguasai para raja yang ada di jagad raya.

Tetapi, Bathara Guru tidak memberikan restunya. Imbasnya terjadi perang antara para dewa dengan pasukan yang dipimpin Surawati dengan prajurit raseksi.

Baca juga: Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, WJNC telah digelar secara konsisten sehingga masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak 2021. 

Namun, WJNC ke 8 ini dinilai lebih Istimewa karena pada September lalu sumbu filosofi Yogyakarta telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

"Kami sangat senang dan bangga bersyukur atas antusiasme yang sangat besar dari seluruh masyarakat baik masyarakat kota Yogyakarta, wisatawan lokal, maupun wisatawan mancanegara," kata Singgih dalam sambutannya, Sabtu (7/10/2023).

Ada ogoh-ogoh setinggi 7 meter

Di sisi lain, salah satu peserta WJNC dari Kemantren Tegalrejo Radit membawa konsep ogoh-ogoh kurawa dengan penari di belakangnya. 

Ogoh-ogoh setinggi 7 meter dan bobot 500 kilogram ini adalah tokoh Kurawa yakni Dursasana dan harus diangkut oleh 17 orang. 

"Ogoh-ogoh kami pesan dari Gamping, kalau buat sendiri enggak bisa karena rangkanya pakai besi. Tingginya 6 sampai 7 meter beratnya 500 kilogram," ucapnya.

Baca juga: 5 Motif Batik Khas Yogyakarta dan Maknanya 

Total peserta dari Kemantren Tegalrejo ada 80 orang, yang diambil dari empat kalurahan. Mereka mempersiapkan ogoh-ogoh tersebut selama 15 hari. 

Ia menambahkan, antusiasme masyarakat untuk menonton WJNC sangat tinggi. Apalagi, tahun ini tidak ada pagar pemisah antara penampil dan penonton.

"Setelah pandemi baru diadakan lagi ini parah banget, rame banget, bahkan enggak ada jarak, tidak ada pagar pemisah," katanya.

Salah satu penonton, Aji asal Kalasan mengatakan gelaran WJNC kali ini meriah, tetapi banyak pengunjung sulit diatur sehingga mempersulit ruang gerak peserta karnaval.

"Meriah, cuma yang jadi kendala adalah pengunjung rada susah diatur karena peserta karnaval butuh akses yang cukup luas. Petugas yang mengatur juga kesulitan," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com