Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Kota di Pangkalpinang, Tempat Santai dengan Sumber Air yang Tak Pernah Kering

Kompas.com - 04/11/2023, 17:05 WIB
Heru Dahnur ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Taman Sari atau Taman Wilhelmina di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, bisa jadi pilihan yang tepat untuk bersantai keluarga.

Berada di pusat kota, taman ini dikelilingi pepohonan rindang dan lapangan bermain anak. Ada berbagai fasilitas tambahan untuk berolahraga dan relaksasi.

Selain itu, Taman Sari juga punya dua sumur dengan keunikan, yakni airnya tak pernah kering meski musim kemarau.

Baca juga: Super Air Jet Terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang PP Mulai 8 November

Air sumur berwarna jernih itu menjadi sumber air bersih yang digunakan para pengunjung setelah beraktivitas di Taman Sari.

Para pedagang di sekitar taman juga kerap memanfaatkan air sumur di sana. Air tersebut bisa digunakan secara cuma-cuma alias gratis.

Pengunjung bernama Roni (38) mengaku sering singgah di Taman Sari untuk melepas penat. Suasana hijau pepohonan, kata Roni, menyegarkan mata sekaligus menenangkan pikiran usai seharian kerja kantoran.

"Kadang sama teman-teman kantor, kadang sendiri juga ke sini. Bawa makanan minuman sambil santai," ujar Roni saat ditemui di Taman Sari Pangkalpinang, Sabtu (4/11/2023).

Pas dikunjungi siang atau malam hari

Roni menuturkan, Taman Sari nyaman dikunjungi saat siang maupun malam hari. Bahkan pada malam hari, kondisinya bisa lebih ramai.

Pengunjung tidak hanya orang-orang yang sudah berkeluarga tapi juga didominasi para remaja sekolahan.

Baca juga: Pantai Pasir Padi di Pangkalpinang Kian Bersolek, Ada Area Lesehan

"Taman kota yang paling mudah dijangkau di Pangkalpinang ya Taman Sari. Cukup bayar parkir dan kalau malam biasanya ada pengamen," ujar Roni.

Hal senada juga diungkapkan Dewi (19) yang datang berkunjung bersama sejumlah rekannya satu kampus. Menurut dia, suasana di Taman Sari terasa alami dan aman untuk dikunjungi.

"Di sekelilingnya banyak kafe dan Lapangan Merdeka, jadi ini seperti hutan di tengah kota," ujar Dewi.

Sumur yang menjadi sumber air bersih bagi pengunjung dan warga sekitar Taman Sari, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Sabtu (4/11/2023).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Sumur yang menjadi sumber air bersih bagi pengunjung dan warga sekitar Taman Sari, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Sabtu (4/11/2023).

I yang berkeliling di Taman Sari merasakan hawa pepohonan yang sejuk, terasa kontras dengan kesibukan perkotaan.

Ada sejumlah sarana yang dilengkapi di Taman Sari. Antara lain ada pusat kuliner dan kerajinan khas daerah, jogging track, serta bangku-bangku panjang dengan akses ramah disabilitas.

Selanjutnya, ada fasilitas lapangan paving blok yang kerap digunakan untuk kontes bonsai dan burung berkicau, juga senam yoga. Kemudian ada teater mini terbuka, namun kondisinya kurang terawat, berlumut bekas genangan air.

Baca juga: Pangkalpinang Kini Berusia 266 Tahun, Ini 5 Wisata Sejarahnya

Pepohonan di Taman Sari diperkirakan sudah berumur puluhan tahun yang tumbuh tinggi menjulang. Sebagiah dahan pohon terlihat ada yang lapuk sehingga pengunjung harus lebih berhati-hati saat berada di bawahnya.

Bersebelahan dengan Taman Sari merupakan rumah dinas wali kota Pangkalpinang. Halaman rumah dinas terkoneksi langsung dengan area Taman Sari. Di sana ada mini zoo yang berisi kolam koi, rusa, burung beo, ayam kampung, dan penyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com