Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2023, 15:08 WIB
Heru Dahnur ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com -  Ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pangkalpinang, kini telah berusia 266 tahun. 

Sejarawan Bangka Belitung Akhmad Elvian mengatakan, hari lahir Kota Pangkalpinang ditarik dari peristiwa munculnya kebijakan Susuhunan Sultan Ahmad Najamuddin I Adi Kesumo pada 17 September 1757 Masehi atau 3 Muharram 1171 Hijriah.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam di Pangkalpinang, Ada Pantai dan Museum

Kala itu, Pangkalpinang ditetapkan sebagai tempat kedudukan demang dan jenang.

Adapun demang adalah jabatan setingkat kepala distrik, sementara jenang adalah orang yang memiliki kewenangan di pelabuhan.

"Berdasar toponimi generiknya, kata “Pangkal” bermakna suatu wilayah geografi yang dibentuk dan didirikan dengan fungsi sebagai pusat segala aktifitas dan kegiatan dimulai, sebagai pelabuhan dan pusat pasar atau perniagaan, serta sebagai pusat distrik atau pusat pemerintahan."

"Sedangkan dari toponimi spesifiknya, kata “Pinang” adalah nama jenis tanaman palma multi fungsi yang endemik tumbuh di wilayah dekat Pangkal yang didirikan," kata Elvian kepada Kompas.com, Minggu.

Baca juga: 7 Tempat Wisata Malam di Pangkalpinang, Bisa Kulineran 

Sebagai salah satu kota tertua di pantai timur Sumatera, Pangkalpinang memiliki banyak destinasi wisata sejarah.

Berikut lima pilihan destinasi sejarah yang bisa kamu datangi saat berada di Pangkalpinang.

Tempat wisata sejarah di Pangkalpinang

1. Makam Belanda (Kerkhof)

 

Sejarawan Akhmad Elvian di Kerkhof Kota Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitungheru dahnur/kompas.com Sejarawan Akhmad Elvian di Kerkhof Kota Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung

Makam Belanda atau kerkhof ini berlokasi di Jalan Hormen Maddati, Kampung Melintang, Kota Pangkalpinang. Makam ini menjadi saksi sejarah pendudukan Belanda di Bangka Belitung.

Selain makam orang-orang Belanda atau orang keturunan Eropa, di Kerkhof juga terdapat makam sejumlah perempuan asal Jepang.

Mereka konon telah dinikahi oleh orang-orang Eropa sehingga mereka bisa dimakamkan di Kerkhof.

Baca juga: 7 Tempat Bermain Anak di Pangkalpinang, Bisa Rekreasi Sambil Belajar

Saat ini kawasan Kerkhof Pangkalpinang telah menjadi kawasan yang ramai.

Di depan Kerkhof sudah berdiri sebuah restoran cepat saji dan di sekelilingnya terdapat bangunan sekolah dan masjid.

Tak jauh dari lokasi Kerkhof terdapat Pasar Mambo. Pasar ini menjadi pusat jajanan dan juga banyak terdapat warung kopi yang bisa membuat kamu bersantai melepas penat.

2. Masjid Jamik

Masjid Jamik Pangkalpinang.KOMPAS.COM/HERU DAHNUR Masjid Jamik Pangkalpinang.

Masjid Jamik terletak di pusat kota Pangkalpinang. Masjid yang dibangun menggunakan tanah wakaf pada 1936 itu menjadi representasi kuatnya budaya gotong royong nenek moyang.

Masjid Jamik dulunya berupa bangunan kayu, sebagimana lazimnya bangunan tempo dulu. Kemudian dilakukan renovasi dan perluasan menggunakan materail batu dan semen yang dianggap lebih kokoh.

Dalam proses pembangunan itu sumbangan mengalir dari berbagai pihak. Termasuk dari kalangan etnis Tionghoa yang beragama non-muslim.

Baca juga: 8 Tempat Wisata Alam di Pangkalpinang, Ada Banyak Pantai 

Akhmad Elvian mengatakan, kubah pertama Masjid Jamik dibangun dari sumbangan firma Ko Kian Lan. Firma yang cukup berkembang waktu itu di Pangkalpinang.

Pada Juli 1951 Masjid Jamik dikunjungi tokoh poklamator sekaligus wakil presiden Muhammad Hatta.

Ketika itu Bung Hatta ikut menyumbang pembangunan masjid senilai Rp 1.000.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

7 Aktivitas di Taman Kyai Langgeng Magelang, Bisa Lihat Tanaman Langka

7 Aktivitas di Taman Kyai Langgeng Magelang, Bisa Lihat Tanaman Langka

Jalan Jalan
Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia

Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia

Jalan Jalan
5 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pilih Tempat yang Pas

5 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pilih Tempat yang Pas

Travel Tips
5 Jenis Tempat Wisata yang Pas Dikunjungi Saat Cuaca Panas

5 Jenis Tempat Wisata yang Pas Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Travel Tips
Asal Usul Nama Lubang Buaya, Lokasi Peristiwa G-30-S Tahun 1965

Asal Usul Nama Lubang Buaya, Lokasi Peristiwa G-30-S Tahun 1965

Jalan Jalan
Antisipasi Antrean Panjang, Ada Buka-Tutup di Gate Masuk KAI Expo 2023

Antisipasi Antrean Panjang, Ada Buka-Tutup di Gate Masuk KAI Expo 2023

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Travel Update
3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

Travel Update
Cuaca Sedang Panas, Ini Destinasi Wisata Sekitar Solo yang Pas untuk Ngadem

Cuaca Sedang Panas, Ini Destinasi Wisata Sekitar Solo yang Pas untuk Ngadem

Hotel Story
Monumen Lokomotif Bersejarah Asal Jerman Jadi Wisata Baru di Jember

Monumen Lokomotif Bersejarah Asal Jerman Jadi Wisata Baru di Jember

Travel Update
Pantai Pasir Padi di Pangkalpinang Kian Bersolek, Ada Area Lesehan

Pantai Pasir Padi di Pangkalpinang Kian Bersolek, Ada Area Lesehan

Jalan Jalan
Melihat Sumur Maut di Monumen Pancasila Sakti, Ketahui 4 Hal Ini

Melihat Sumur Maut di Monumen Pancasila Sakti, Ketahui 4 Hal Ini

Jalan Jalan
Harga Tiket Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Gratis 6 Wahana 

Harga Tiket Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Gratis 6 Wahana 

Jalan Jalan
Antre 7 Jam demi Tiket Kereta Murah di KAI Expo, Ada yang Menyerah

Antre 7 Jam demi Tiket Kereta Murah di KAI Expo, Ada yang Menyerah

Travel Update
Pembelian Tiket KAI Expo 2023 Ditutup Sementara Akibat Padatnya Pengunjung

Pembelian Tiket KAI Expo 2023 Ditutup Sementara Akibat Padatnya Pengunjung

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com