Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Waktu Liburan Terbaik, Hindari Peak Season

Kompas.com - 18/12/2023, 17:53 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-pandemi Covid-19, minat masyarakat Indonesia untuk liburan cenderung meningkat. Hal itu disebut sebagai revenge travel, atau secara harfiah berarti jalan-jalan balas dendam.

"Kalau kita lihat pada 2023, yang namanya revenge travel itu betulan. Jadi orang-orang yang sudah lama terdampak pandemi banyak yang melakukan perjalanan wisata," kata Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman saat "Contactless Talk: Traveling Pascapandemi: Emang Boleh Sefleksibel itu?” di Jakarta Selatan, Senin (18/12/2023).

Baca juga: Tips Siapkan Bujet untuk Mendaki Gunung dan Kisaran Harganya

Riko menambahkan, menurut data dari laporan Global Travel Intentions Study 2023, wisatawan Indonesia rata-rata bepergian untuk tujuan wisata sebanyak dua kali dalam setahun.

Mengingat tingginya mobilitas masyarakat Indonesia untuk berwisata, ia menyarankan masyarakat untuk memilih waktu liburan terbaik supaya bujet yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

Baca juga:

Kapan waktu liburan terbaik?

Ilustrasi wisatawan di kawasan Gunung Bromo.Dok. Pixabay/Muhammad Aknafi Ilustrasi wisatawan di kawasan Gunung Bromo.

Riko menyarankan masyarakat untuk menghindari berlibur pada saat peak season, seperti libur sekolah ataupun libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Disebut peak season karena pada momen ini, masyarakat biasanya akan berkunjung ke tempat-tempat wisata guna mengisi waktu libur bersama keluarga.

Pada momen tersebut, harga yang ditawarkan di suatu destinasi wisata cenderung lebih mahal. Selain itu, kondisi destinasi wisata cenderung lebih ramai.

"Supaya harga yang harus dibayar tidak terlalu mahal, perjalanan wisata sebaiknya dilakukan antara Januari sampai Maret," katanya.

Menurutnya, pada periode itu wisatawan masih berada pada momen libur, tapi sudah melewati momen peak season.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik ke Manggarai Timur di NTT?

Halaman:


Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com