Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Pesawat Tinggi Masih Jadi Tantangan Pariwisata pada 2024

Kompas.com - 01/01/2024, 06:30 WIB
Aji YK Putra,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Tarif tiket pesawat yang masih tinggi dipandang sebagai sqlqh satu tantangan terbetat industri pariwisata memasuki 2024.

Sebab, masyarakat harus menyisihedan dana lebih ketika hendak merancanakan berliburan ke suatu tempat. Sehingga, hal tersebut bisa berdampak berkurangnya jumlah wisatawan.

"Tantangan terberat pariwisata Indonesia 2024 masih soal harga tiket yang mahal. Wisatawan tentunya membagi biaya hidup, biaya healing. Ke depan mudah-mudahan ada solusi,” kataini diakui oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di sela kunjungan ke Palembang, Sabtu (30/12/2023).

Baca juga: Merokok di Pesawat Bisa Denda hingga Rp 2,5 Miliar, Ini Aturannya

Ia menyebutkan, saat ini tengah berupaya untuk bekerjansama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan untuk menekan tingginya angka tiket pesawat. Sehingga, diharapkan nantinya industri pariwisata tetap bisa berjalan dengan baik.

Selain itu, Sandiaga juga menyarankan skema subsidi tiket dari pemerintah daerah kepada maskapai sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan.

"Beberapa daerah sudah melakukan skema ini, kolaborasi ini diharapkan meningkatkan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi,”ujar Sandi.

Baca juga: Hindari Duduk di Kursi Belakang Saat Naik Pesawat, Ini Alasannya 

Sandiaga menyebutkan, sebelum pandemi Covid-19 jumlah pesawat di Indonesia yang beroperasi adalah 700 unit.

Namun, setelah dihantam pandemi, jumlah pesawat menurun drastis. Bahkan, saat ini tersisa 400 unit pesawat yang beroperasi setiap hari.

"Defisit 300 (unit) ini lah yang membuat harga tiket cukup mahal. Tiket ini tinggi karena jumlah pesawat kurang. Kurangnya ini bisa dilihat dari ketersediaan kursi dan jumlah penebangan. Ini akan kami perbaiki di 2024,” tutupnya.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com