Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merger Citilink dan Pelita Air Bantu Turunkan Harga Tiket Domestik

Kompas.com - 25/01/2024, 08:26 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Merger atau penggabungan perusahaan antara Citilink dan Pelita Air direspons positif oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

"Pelita Air dan Citilink kan sama-sama kuat. Dengan penggabungan anak perusahaan Garuda Indonesia dan Pertamina, kita harapkan ada penambahan jumlah pesawat signifikan," ujar Sandiaga Uno saat ditemui usai acara Weekly Brief with Sandiuno, Senin (22/1/2023).

Sandiaga mengatakan, ada target 700 pesawat rute domestik sebelum pandemi Covid-19, sementara kini hanya ada sekitar 450 unit pesawat rute domestik.

"Paling tidak, kita bisa menutupi kekurangannya (jumlah pesawat) secara berangsur sampai 2025 dan tahun depan targetnya sudah kembali ke angka pascapandemi," ujar dia.

Jumlah pesawat yang diharapkan Sandiaga adalah tak sampai 600, hanya 500 unit pesawat.

Penggabungan maskapai penerbangan ini diharapkan dapat menurunkan harga tiket pesawat domestik yang kian mahal, sekaligus menambah jumlah wisatawan nusantara (wisnus).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir, juga menuturkan hal yang sama saat dijumpai dalam acara berbeda.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Weekly Brief with Sandiuno, Senin (22/1/2024).Kompas.com/Krisda Tiofani Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Weekly Brief with Sandiuno, Senin (22/1/2024).

Dikutip dari berita Kompas.com yang tayang pada Kamis (14/12/2023), Erick menjelaskan minimnya jumlah pesawat rute domestik di Indonesia.

Ia mengatakan, Amerika Serikat memiliki 7.200 pesawat yang melayani rute domestik dengan populasi 300 juta penduduk.

Sementara Indonesia yang memiliki 280 juta penduduk, hanya memiliki 450 unit pesawat di mana sebenarnya membutuhkan 729 unit pesawat.

"BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost," kata Erick dikutip dari berita tersebut.

Baca juga:

Merger PT Angkasa Pura

Ilustrasi pesawat milik maskapai Pelita Air.SHUTTERSTOCK/DITO ARDIYANTO Ilustrasi pesawat milik maskapai Pelita Air.

Lebih lanjut, Sandiaga juga merespons merger operator bandara pelat merah PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).

Menurutnya, penggabungan ini akan tercipta sinergi sehingga biaya operasionalnya bisa ditekan dan layanannya bisa semakin baik

"Sehingga lebih banyak lagi penerbangan yang bisa dilayani menuju bandara internasional," kata Sandiaga.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com