Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citilink-Kapal Api Pertahankan Keunggulan Kopi Lokal di Pesawat

Kompas.com - 14/07/2015, 18:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Citilink Indonesia terus memperluas kerja sama strategis yang dapat meningkatkan keunggulan dan daya saingnya dengan berkolaborasi bersama PT Santos Jaya Abadi untuk menghadirkan kenikmatan kopi Kapal Api dalam penerbangan Citilink di seluruh Indonesia.

“Kerja sama ini bukan sekadar upaya membangun sinergi bisnis strategis, tetapi juga sebagai salah satu sinergi bersama antara dua brand lokal besar yaitu Citilink dan Kapal Api untuk menghadirkan semangat muda untuk mempertahankan keunggulan daya saing Indonesia,” kata President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan dalam sambutannya pada acara penandatanganan naskah kesepakatan (MoU) di Jakarta, Senin (13/7/2015).

Kerja sama bisnis dan promosi bersama keduanya dilakukan langsung oleh masing-masing pimpinan puncak perusahaan yaitu Albert Burhan dan Presdir Santos Jaya Abadi Soedomo Mergonoto di kantor
pusat Citilink Jakarta.

“Masyarakat Indonesia suka mengawali harinya dengan secangkir kopi. Tradisi ini berlangsung terus menerus menjadi keseharian meski sedang mengudara. Jadi kalau mau minum kopi nikmat dan mengalami penerbangan bebas ngantuk bisa di atas pesawat Citilink. Ini adalah contoh sinergi yang dapat meningkatkan daya saing Citilink sebagai maskapai LCC (berbiaya murah) pilihan,” kata Albert.

Albert menjelaskan tentang arti kata Citilink yang tidak sekadar menggambarkan upaya membangun konektivitas antarkota di Indonesia, tetapi juga membangun keunggulan budaya dan tradisi Indonesia yang lebih baik. Kerja sama ini memudahkan setiap penumpang Citilink merasakan kenikmatan kopi di dalam pesawat.

Sementara itu, Abadi Soedomo Mergonoto mengatakan, pemilihan Citilink sebagai mitra bisnis karena adanya kesamaan akan segmen dan target konsumen, yaitu generasi muda dan kelompok orang yang berjiwa dinamis, di samping memiliki spirit yang sama untuk menghadirkan Indonesia yang lebih bersemangat dan sukses.

“Kebiasaan minum kopi sudah menjadi tradisi hidup kebanyakan masyarakat Indonesia. Minum kopi asli Indonesia dalam perjalanan di udara memiliki pengalaman unik tersendiri. Untuk itu kami melakukan inovasi produk kopi olahan yang mampu memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing serta mutu kopi,” katanya.

Soedomo mengatakan, ancaman globalisasi perdagangan saat ini kian terasa di mana kondisi persaingan semakin ketat ketika masing-masing negara saling membuka pasarnya. "Pengembangan produk diversifikasi kopi olahan, seperti roasted coffee, instant coffee, coffee mix, dan ice coffee mempunyai arti penting, karena dapat menjadi komoditas unggulan yang mempunyai daya saing tinggi di pasar nasional dan juga internasional," katanya.

PT Santos Jaya Abadi, lanjut Soedomo, selama puluhan tahun berkembang dalam bisnis kopi bubuk dalam kemasan sachet yang praktis dan menjadikan keunggulan kopi Kapal Api mampu mempertahankan kualitas produk yang baik dan juga aroma kopi yang lebih harum. "Kopi Kapal Api diracik berdasarkan pengalaman dan selera masyarakat Indonesia," tambah Soedomo. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com