Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama dan Jenis Wisata Berpengaruh dalam Pemilihan Hotel

Kompas.com - 29/07/2015, 12:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam memilih penginapan, wisatawan menentukan hotel tujuan berdasarkan jenis dan lama kegiatan yang dilakukan ketika berada di suatu tempat. Hal tersebut menyebabkan perbedaan target pasar wisatawan untuk menginap dan turut berpengaruh kepada jenis hotel yang dipilih.

"Kalau melihat di Bali banyak hotel bintang tiga ke atas dibanding hotel berbintang yang lain. Wisatawan di sana lebih banyak menghabiskan waktu dan membawa keluarga. Berbeda jika bisnis," kata Presiden Director PT Red Planet Indonesia, Suwito di sela-sela jumpa pers di The Plaza Office Tower, Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Dengan demikian, lanjut Suwito, hotel-hotel berbintang dua atau kelas ekonomi tidak dapat berjalan di Bali. Ia mengatakan hotel "budget" lebih bermanfaat dan dibutuhkan di kota-kota besar seperti Jakarta.  "Jakarta adalah pusat pemerintahan. Wisatawan di sini hanya sebentar singgah untuk berbelanja dan berbisnis. Jadi sebenarnya hanya butuh tempat tinggal dan mandi," lanjutnya.

Suwito menjelaskan wisatawan memiliki kebutuhan hotel budget lebih tinggi. Wisatawan, lanjutnya, menginap di dekat lokasi-lokasi bisnis yang akan dikunjungi.

Sementara, data hasil riset yang dilakukan oleh Manajemen Red Hotel Indonesia, Suwito memaparkan okupansi hotel turun sebanyak 15 persen tapi angka tersebut hanya berlaku untuk bintang empat dan lima. Untuk hotel "budget", okupansi hotel justru mengalami kenaikan.

"Kontribusi wisatawan terhadap hotel budget dibandingkan non budget mengalami kenaikan. Orang-orang hanya butuh tempat tidur dan mandi. Itu yang disediakan hotel budget," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com