Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Pemuteran Diusulkan ke UNWTO sebagai Destinasi Berbasis Konservasi Alam

Kompas.com - 28/11/2015, 17:19 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

BULELENG, KOMPAS.com - Teluk Pemuteran di Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng, Bali diusulkan ke Organisasi Pariwisata PBB (UNWTO) untuk kategori destinasi pariwisata berbasis konservasi alam.

Teluk Pemuteran merupakan destinasi wisata berbasis konservasi terumbu karang yang diakui keberhasilannya oleh beberapa negara termasuk Amerika Serikat yang sempat melakukan observasi.

Saat berkunjung ke Buleleng, Jumat (27/11/2015), Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana juga berkunjung ke kawasan Pemuteran.

Pitana menegaskan bahwa Teluk Pemuteran layak diajukan ke UNWTO. "Kita usulkan, Pemuteran ini sebagai destinasi pariwisata berbasis konservasi alam khususnya terumbu karang, di ajang kompetisi yang dilakukan oleh UNWTO," katanya.

UNWTO adalah lembaga PBB membidangi pariwisata yang bermarkas di Madrid, Spanyol. Pertimbangan Kemenpar memilih Teluk Pemuteran karena pariwisata ini sudah mampu mengubah karakter masyarakat setempat yang semula merusak karang untuk dijual berubah menjadi menjaga karang sampai melakukan penanaman karang untuk konservasi alam yang harus tetap dijaga.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Teluk Pemuteran, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Pertimbangan lainnya adalah konservasi terumbu karang oleh masyarakat setempat sudah menjadi pekerjaan yang memberi penghasilan karena mampu menarik wisatawan.

Agung Prana, penggagas dan pengelola konservasi Teluk Pemuteran mengatakan bahwa kondisi Teluk Pemuteran sejak ditemukan pada tahun 1988 dengan kondisi rusak parah. Namun saat ini sudah menjadi destinasi wisata yang indah dan menjadi tumpuan hidup masyarakat setempat.

"Saat saya menemukan Teluk Pemuteran pada tahun 1988 lalu, kondisinya rusak parah. Karang rusak, ikan tidak ada, dan masyarakat setempat tertinggal (miskin)," kata Agung Prana, di Buleleng, Sabtu (28/11/2015).

"Puluhan tahun saya berupaya menjadikan kawasan ini bisa pulih kembali dari kerusakan. Memang tidak gampang dan butuh modal pribadi untuk memperbaiki kawasan ini. Tidak ada bantuan dari mana pun," ujarnya.

Berbagai upaya dilakukan dengan mengajak masyarakat melestarikan terumbu karang dengan menanam karang menggunakan teknik biorock. Teknik biorock pernah dilakukan di Amerika dan Australia oleh dua ahli karang luar negeri, tapi gagal.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Teluk Pemuteran, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Ternyata teknik ini berhasil dilakukan di Teluk Pemuteran karena kondisi Teluk Pemuteran yang ombaknya relatif tenang.

Teknik biorock ini dimana kerangka besi yang diletakkan di laut sebagai media penamaan karang dialiri listrik tegangan rendah sekitar 5 watt untuk merangsang pertumbuhan karang.

Teknik ini ternyata keberhasilannya luar biasa sehingga Teluk Pemuteran banyak mendapatkan penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com