Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Wisatawan Indonesia Berlibur ke China?

Kompas.com - 27/08/2016, 18:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai destinasi wisata, China memang memikat wisatawan asal Indonesia untuk berlibur. Tercatat lebih dari 100 grup wisata yang pergi ke China untuk berlibur setiap tahun.

"Kalau liburan biasanya kita hitung per season. Ada liburan anak sekolah di bulan Juni-Juli dan akhir tahun. Minimal 30 grup pergi ke China setiap musim," kata Group Vice President Marketing & Communication Smailing Tour, Putu Ayu Aristyadewi kepada KompasTravel di sela-sela pameran wisata Singapore Airlines-BCA Travel Fair di Gandaria City, Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Ia menyebutkan, setiap grup wisatawan yang dibawa Smailing Tour berjumlah 30 orang. Wisatawan Indonesia, lanjut Putu, biasanya mengunjungi objek wisata yang terbilang konvensional atau mainstream.

"(Tempat) yang dikunjungi Tembok China, belanja di pusat kota, tempat konservasi panda, cari batu giok, dan cari minuman obat-obatan. Grafik kunjungan ke China naik. Apalagi sekarang ada atraksi baru seperti Shanghai Disneyland," tambah Putu.

Manajer Sales Support Tour Spesialis Panorama Tours, Lestari Tri Oktaviani menambahkan, beberapa destinasi yang diminati adalah Beijing, Shanghai, Jiuzhaigou, dan Zhangjiajie.

Zhangjiajie sendiri merupakan wilayah pegunungan di China. Di sana terdapat jembatan kaca tertinggi dan terpanjang di dunia.

"Selain mau menikmati pemandangan alam dan kemegahan kota, mereka (wisatawan Indonesia) cenderung mau melihat China sebagai kota maju. China bisa dibilang punya daya tarik di pemandangan alam dan kemajuan kota," jelasnya.

Lestari menyebutkan, sekitar 20 grup biasa dilayani oleh Panorama Tours setiap musim liburan. Dalam satu grup, lanjutnya, terdiri dari sekitar 20 orang.

"Durasi liburannya 8-11 hari. Semua umur yang pergi ke China. Tapi rata-rata yang pergi le China itu orang tua. Kenapa ke China? Mereka kan ke China seperti umrah, ingin lihat asal leluhurnya," jelas Lestari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com